Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Minggu, 24 Januari 2021 | 21:00 WIB
Tampak kepulan asap hitam dari kantor PT Arrtu yang dibakar warga. [Ist]

SuaraKalbar.id - Puluhan masyarakat membakar Kantor Kemuning Estate dan Kantor Padang Bunga Estate milik PT. Arrtu yang terletak di Kecamatan Matan Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Jumat (22/1/2021).

Diduga, aksi ini buntut dari kekesalan warga dengan sikap PT. Arrtu.

Kapolres Ketapang AKBP Wuryantono membenarkan adanya aksi pembakaran dua kantor ini.

"Pembakaran memang benar terjadi pada Jumat sore. Diduga dilakukan puluhan orang yang berasal dari Tumbang Titi," katanya, Minggu (24/1/2021).

Baca Juga: Meneruskan Tradisi Tenun Ikat yang Berinovasi di Desa Ensaid

Wuryantono mengatakan, pihaknya sedang melakukan pendalaman terkait kejadian ini.

Hasil pemeriksaan sementara, diketahui pada saat kejadian hanya ada sekuriti di perusahaan itu.

Kepolisian, kata dia, setelah mendapat informasi langsung segera melakukan pengamanan di lokasi kejadian.

"Kami tahunya saat kondisi sudah terbakar," ujarnya.

Wuryantono menambahkan, aksi pembakaran diduga dilakukan sejumlah masyarakat lantaran adanya ketidakpuasaan terhadap beberapa hal.

Baca Juga: Tangisan Pecah, 5 Jasad Korban Sriwijaya Air Dimakamkan Satu Liang Lahad

Seperti mengenai hak yang tidak dibayar serta adanya masyarakat yang diamankan karena dugaan mencuri.

Polres Ketapang, kata Wuryantono, sudah melakukan upaya untuk meredam suasana dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat.

"Kami melakukan pertemuan untuk sama-sama menjaga suasana agar kondusif dan mereka semua setuju mendukung langkah polisi untuk menindaklanjuti persoalan tindak pidana pengrusakan atau pembakaran," tegasnya.

Wuryantono mengaku bahwa sampai sekarang pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

Bahkan, tim Resmob Polda Kalbar pun dikerahkan untuk melakukan pengamanan.

Perwakilan PT. Arrtu Ketapang, Annes juga membenarkan jika ada kantor di wilayah MHS yang dibakar.

"Benar informasinya dibakar. Tapi saya belum dapat informasi terbaru seperti apa dari teman-teman di lapangan," akunya.

Annes pum mengaku belum mengetahui secara pasti pakah alasan pembakaran tersebut atas dasar kekesalan masyarakat.

"Ini saya belum monitor saya masih di Pontianak," ujarnya.

Kontributor : Ocsya Ade CP

Load More