SuaraKalbar.id - Puluhan masyarakat membakar Kantor Kemuning Estate dan Kantor Padang Bunga Estate milik PT. Arrtu yang terletak di Kecamatan Matan Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Jumat (22/1/2021).
Diduga, aksi ini buntut dari kekesalan warga dengan sikap PT. Arrtu.
Kapolres Ketapang AKBP Wuryantono membenarkan adanya aksi pembakaran dua kantor ini.
"Pembakaran memang benar terjadi pada Jumat sore. Diduga dilakukan puluhan orang yang berasal dari Tumbang Titi," katanya, Minggu (24/1/2021).
Wuryantono mengatakan, pihaknya sedang melakukan pendalaman terkait kejadian ini.
Hasil pemeriksaan sementara, diketahui pada saat kejadian hanya ada sekuriti di perusahaan itu.
Kepolisian, kata dia, setelah mendapat informasi langsung segera melakukan pengamanan di lokasi kejadian.
"Kami tahunya saat kondisi sudah terbakar," ujarnya.
Wuryantono menambahkan, aksi pembakaran diduga dilakukan sejumlah masyarakat lantaran adanya ketidakpuasaan terhadap beberapa hal.
Baca Juga: Meneruskan Tradisi Tenun Ikat yang Berinovasi di Desa Ensaid
Seperti mengenai hak yang tidak dibayar serta adanya masyarakat yang diamankan karena dugaan mencuri.
Polres Ketapang, kata Wuryantono, sudah melakukan upaya untuk meredam suasana dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat.
"Kami melakukan pertemuan untuk sama-sama menjaga suasana agar kondusif dan mereka semua setuju mendukung langkah polisi untuk menindaklanjuti persoalan tindak pidana pengrusakan atau pembakaran," tegasnya.
Wuryantono mengaku bahwa sampai sekarang pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
Bahkan, tim Resmob Polda Kalbar pun dikerahkan untuk melakukan pengamanan.
Perwakilan PT. Arrtu Ketapang, Annes juga membenarkan jika ada kantor di wilayah MHS yang dibakar.
Berita Terkait
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 25 November 2025: BMKG Peringatkan Hujan & Angin Kencang
-
Langkah Kecil di Kota Asing: Cerita Mahasiswa Perantau Menemukan Rumah Kedua di Jogja
-
Jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar, Kenapa Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Tidak Ditahan?
-
Adik Jusuf Kalla dan Eks Dirut PLN Jadi Tersangka Korupsi PLTU Mangkrak Rp 1,35 Triliun
-
Jatuh di Tengah Laga, Disambut Tangan Lawan: Sportivitas Hangat di ANC 2025
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
BRI Perluas Inklusi Keuangan Lewat Teras Kapal untuk Wilayah Pesisir
-
Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam saat Banjir Rob, Wali Kota Imbau Orang Tua Perketat Pengawasan
-
Poster Roadshow Pengobatan Alternatif di Pontianak Dipastikan Hoaks, Diskominfo Imbau Warga Waspada
-
Suami-Istri Tewas Setelah Sepeda Motor Tabrak Gorong-Gorong di Mentebah Kapuas Hulu
-
Bocah 10 Tahun yang Hilang Saat Banjir Rob di Pontianak Ditemukan Meninggal Dunia