SuaraKalbar.id - Enam warga Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat gagal cari kerja di Malaysia. Mereka diamankan anggota TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia, Entikong, Kabupaten Sanggau.
Keenam warga Sambas ini masing-masing adalah Miatsam, Jalihin, Lukman, Ismail, Heri dan Bassopi. Mereka diamankan karena mencoba masuk ke Malaysia lewat hutan tanpa dokumen resmi pada 2 Februari 2021.
Saat ini, merela sudah diserahkan ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Pontianak (BP2MI) untuk proses selanjutnya.
Ismail, satu di antara warga Sambas yang diamankan tersebut menjelaskan, bahwa dia bersama teman lainnya nekat ke Malaysia untuk mencari pekerjaan. Karena, mereka sudah lama menganggur di negeri sendiri.
"Lebih setahun saya menganggur. Kalau pun ada kerja, itu jarang-jarang. Penghasilan sangat kurang," ujarnya saat ditemui di Rumah Perlindungan BP2MI Pontianak, Kamis (4/2/2021).
Karena hal tersebut, pria 35 tahun ini memutar otak untuk mencari kerja. Hingga akhirnya, ia mendapat informasi ada kerjaan di Malaysia. Seorang temannya, menawarkan pekerjaan di perusahaan sawit di Sarawak, Malaysia.
Ismail pun, bersama lima teman lainnya langsung menerima tawaran itu. Mereka hanya bermodalkan nekat untuk berangkat, tanpa harus membayar seperti kasus-kasus sebelumnya.
"Kami kemudian disuruh ke wilayah Kecamatan Entikong dan masuk ke Malaysia melalui jalur tikus. Kami akan dijemput bila sudah tiba di wilayah Malaysia," bebernya.
Dari Sambas, kata Ismail, ia bersama teman-temannya tiba ke Kecamatan Entikong. Kemudian dengan menggunakan ojek sepeda motor, mereka hendak masuk ke jalur tikus di perbatasan Entikong.
Baca Juga: Sabah FC dan Bhayangkara Solo FC Capai Kesepakatan, Saddil Main di Malaysia
"Pas berangkat itu, yang nawarkan tidak minta bayaran. Cuma bilang mau nunggu di Malaysia. Tapi belum sampai di Malaysia sudah diamankan sama petugas pas naik ojek," jelasnya.
Penggagalan ini tidak menjadi masalah bagi Ismail. Namun, ia berharap pihak terkait dapat memberikannya pekerjaan. Sehingga merek memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya di Sambas.
Sementara itu, Kepala BP2MI Pontianak, Kombes Pol Erwin Rahmat menjelaskan bahwa keenam warga Sambas tersebut berharap bisa bekerja di Malaysia.
Dari hasil pemeriksaan sementara, dikatakan Erwin, mereka dibawa oleh temannya yang lebih dahulu sudah bekerja di Malaysia.
"Setelah kita lakukan pemeriksaan, tidak ada calo di sini, hanya orang yang sebelumnya bekerja di Malaysia. Lalu mereka disuruh pulang untuk merekrut teman-temannya," ujarnya.
Nantinya, kata Erwin, terhadap keenam warga Sambas tersebut akan dipekerjakan di perusahaan sawit yang ada di Kabupaten Kubu Raya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
3 Orang Utan Kalimantan Dilepasliarkan di TNBBBR
-
Realisasi PBB-P2 Singkawang hingga Desember 2025 Baru Mencapai 38 Persen
-
Bandara Supadio Pontianak Proyeksikan Peningkatan 14 Persen Penumpang di Momen Nataru
-
BI Buka Layanan Penukaran Uang di Sejumlah Gereja di Kalbar Jelang Natal 2025, Berikut Lokasinya
-
Pemkot Pontianak Gelar Pasar Murah, 3.500 Paket Sembako Disiapkan