Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Kamis, 04 Februari 2021 | 20:36 WIB
Keenam warga Sambas saat di rumah perlindungan BP2MI Pontianak, Kamis (4/2/2021). (Suara.com/Ocsya Ade CP)

SuaraKalbar.id - Enam warga Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat gagal cari kerja di Malaysia. Mereka diamankan anggota TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia, Entikong, Kabupaten Sanggau.

Keenam warga Sambas ini masing-masing adalah Miatsam, Jalihin, Lukman, Ismail, Heri dan Bassopi. Mereka diamankan karena mencoba masuk ke Malaysia lewat hutan tanpa dokumen resmi pada 2 Februari 2021.

Saat ini, merela sudah diserahkan ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Pontianak (BP2MI) untuk proses selanjutnya.

Ismail, satu di antara warga Sambas yang diamankan tersebut menjelaskan, bahwa dia bersama teman lainnya nekat ke Malaysia untuk mencari pekerjaan. Karena, mereka sudah lama menganggur di negeri sendiri.

Baca Juga: Sabah FC dan Bhayangkara Solo FC Capai Kesepakatan, Saddil Main di Malaysia

"Lebih setahun saya menganggur. Kalau pun ada kerja, itu jarang-jarang. Penghasilan sangat kurang," ujarnya saat ditemui di Rumah Perlindungan BP2MI Pontianak, Kamis (4/2/2021).

Karena hal tersebut, pria 35 tahun ini memutar otak untuk mencari kerja. Hingga akhirnya, ia mendapat informasi ada kerjaan di Malaysia. Seorang temannya, menawarkan pekerjaan di perusahaan sawit di Sarawak, Malaysia.

Ismail pun, bersama lima teman lainnya langsung menerima tawaran itu. Mereka hanya bermodalkan nekat untuk berangkat, tanpa harus membayar seperti kasus-kasus sebelumnya.

"Kami kemudian disuruh ke wilayah Kecamatan Entikong dan masuk ke Malaysia melalui jalur tikus. Kami akan dijemput bila sudah tiba di wilayah Malaysia," bebernya.

Dari Sambas, kata Ismail, ia bersama teman-temannya tiba ke Kecamatan Entikong. Kemudian dengan menggunakan ojek sepeda motor, mereka hendak masuk ke jalur tikus di perbatasan Entikong.

Baca Juga: Malaysia dan India Pesan Vaksin Sputnik V Asal Rusia

"Pas berangkat itu, yang nawarkan tidak minta bayaran. Cuma bilang mau nunggu di Malaysia. Tapi belum sampai di Malaysia sudah diamankan sama petugas pas naik ojek," jelasnya.

Penggagalan ini tidak menjadi masalah bagi Ismail. Namun, ia berharap pihak terkait dapat memberikannya pekerjaan. Sehingga merek memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya di Sambas.

Sementara itu, Kepala BP2MI Pontianak, Kombes Pol Erwin Rahmat menjelaskan bahwa keenam warga Sambas tersebut berharap bisa bekerja di Malaysia.

Dari hasil pemeriksaan sementara, dikatakan Erwin, mereka dibawa oleh temannya yang lebih dahulu sudah bekerja di Malaysia.

"Setelah kita lakukan pemeriksaan, tidak ada calo di sini, hanya orang yang sebelumnya bekerja di Malaysia. Lalu mereka disuruh pulang untuk merekrut teman-temannya," ujarnya.

Nantinya, kata Erwin, terhadap keenam warga Sambas tersebut akan dipekerjakan di perusahaan sawit yang ada di Kabupaten Kubu Raya.

"Kebetulan di Kubu Raya satu perusahaan sawit mau menerima mereka bekerja di sana. Sehingga nanti setelah selesai kita dalami akan kita salurkan untuk bekerja," tuturnya.

Kontributor : Ocsya Ade CP

Load More