SuaraKalbar.id - Salah satu kudapan paling populer dan terkenal kelezatannya adalah ayam goreng tepung. Biarpun bikin ingin makan banyak, konsumsi ayam goreng sebaiknya tidak berlebihan karena punya berbagai konsekuensi untuk kesehatan.
Merangkum dari Eat This, simak beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi akibat terlalu banyak konsumsi ayam goreng berikut ini.
Perubahan Suasana Hati
Sekitar 95 persen dari suplai serotonin atau hormon perasaan senang tubuh diproduksi oleh bakteri usus di saluran gastrointestinal (GI) atau pencernaan. Saluran pencernaan Anda juga dilapisi jutaan sel saraf yang disebut neuron di mana fungsinya membantu mencerna makanan dan mengatur suasana hati.
Baca Juga: Sisakan Kulit Ayam untuk Dimakan Terakhir, Nasib Pria Ini Berujung Ngenes
Berapa banyak serotonin yang dihasilkan usus Anda sebagian besar tergantung seberapa banyak bakteri baik yang menyusun mikrobioma usus.
Makan gorengan secara teratur bisa menyebabkan lebih banyak bakteri jahat terbentuk daripada bakteri baik sehingga memicu lebih banyak peradangan dalam tubuh. Hal inilah yang bisa menghambat produksi serotonin di usus dan kemudian dikomunikasikan dengan otak.
Peningkatan Kadar Kolesterol
Ashely Kitchens, MPH, RD, LDN memaparkan bahwa makanan yang digoreng seperti ayam goreng dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
"Ketika digoreng, makanan menjadi lebih padat kalori karena bagian luar makanan kehilangan air dan menyerap lemak atau minyak," ungkapnya.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Inovasi Sasa Hadirkan Tepung Bumbu Bervitamin
Kitchens menambahkan, "Minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan mengandung lemak trans yang telah terbukti meningkatkan LDL Anda."
Peningkatan Berat Badan
Ayam goreng biasanya dibuat dengan mencelupkan daging ke dalam adonan atau tepung, lalu digoreng sampai terendam minyak. Akibatnya, ayam akan sangat menyerap minyak. Memilih ayam goreng bisa menghasilkan setidaknya 200 kalori ekstra.
Peningkatan risiko diabetes tipe 2
Walau ada banyak faktor risiko diabetes tipe 2, waspadai terjadinya kelebihan berat badan. Faktor risiko utama lainnya adalah memiliki kolesterol tinggi, khususnya peningkatan kadar LDL.
Kebanyakan makan ayam goreng secara teratur bisa membuat Anda kelebihan berat badan dan meningkatkan kadar kolesterol. Gara-gara itu, Adan juga jadi lebih berisiko terkena diabetes tipe 2.
Berita Terkait
-
5 Penyebab Tersembunyi Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai
-
Benarkah Puasa Gorengan Dan Gula yang Viral di Medsos Bisa Membuat Wajah Glowing?
-
Kontroversi Makam Nia Kurnia Sari yang Dijadikan Lokasi Syuting, Rupanya Sosok Ini yang Beri Izin
-
Ayah Nia Kurnia Sari Sakit Hati Makam Anaknya Dijadikan Lokasi Syuting Video Klip: Hati Saya Terluka...
-
Makam Nia Penjual Gorengan Jadi Lokasi Syuting Video Klip, Netizen Marah: Nyanyi Tuh di Panggung!
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
Terkini
-
Kecelakaan Tragis di Jalan Trans Kalimantan: Seorang Pengendara Motor Tewas di Tempat
-
Aston Pontianak Ajak Masyarakat Meriahkan Pilkada Serentak dengan Promo Menarik dan Tantangan Kreatif
-
Banjir Kembali Rendam Desa Darit Landak, Ketinggian Air Capai 80 Centimeter
-
Ngeri! Ngaku Lihat Pria Lain di Kamar Istri, Suami di Kalbar Ngamuk Bacok 3 Orang
-
Dirut BRI Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities