Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Selasa, 23 Februari 2021 | 14:37 WIB
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono (Antara)

SuaraKalbar.id - Setelah sempat dinyatakan zona kuning, Kota Pontianak, Kalimantan Barat kembali berstatus zona oranye Covid-19.

Kedati begitu, pelaksanaan sekolah tatap muka yang baru dibuka pada Senin (22/2) tetap berlanjut. Khususnya di kelas VI dan IX SMP.

Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dalam rapat koordinasi Satgas Covid-19.

"Meskipun sudah masuk zona orange, pembelajaran tatap muka di sekolah tetap berjalan. Namun tetap kita evaluasi terus perkembangannya," ujar Edi kepada Antara, Selasa (23/2/2021).

Baca Juga: Sekolah di Jambi Mulai Belajar Tatap Muka

Dia menjelaskan penetapan zona oranye itu lantaran adanya penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 19 orang dari hasil tes usap di salah satu bioskop beberapa waktu.

Menurut dia, zona yang ada memang bersifat semu, artinya zona tersebut bersifat fluktuatif atau berubah berdasarkan hasil temuan kasus positif Covid-19.

Meskipun berada di zona oranye, lanjutnya lagi, tingkat hunian pasien Covid-19 di rumah sakit yang ada di Kota Pontianak jumlahnya menurun.

"Kami minta warga tetap waspada dengan mentaati protokol kesehatan. Aktivitas silakan, tetapi tetap patuhi protokol kesehatan," pesannya.

Siswa menyimak materi pelajaran yang disampaikan guru sambil mengenakan masker saat hari pertama dimulainya kembali pembelajaran tatap muka di SDN 82/I Serasah, Batanghari, Jambi, Senin (22/2/2021). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menjelaskan yang perlu dipahami terkait zona ini adalah merupakan tingkat risiko penularan.

Baca Juga: Begini Suasana Sekolah Tatap Muka Perdana di Pontianak saat Pandemi

Sebagai gambaran, misalnya pada pekan ini kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah dari pekan lalu maka dipastikan menyebabkan perubahan zona dari sebelumnya.

"Tanpa melihat berapapun jumlah penambahan kasus tersebut," jelasnya.

Namun dia menambahkan secara umum di Kota Pontianak, bila dilihat dari tingkat hunian rawat inap di rumah sakit yang ada, masih bisa dikatakan terkendali karena jumlah pasien yang dirawat atau 'bed occupation rate' masih di bawah 30 persen.

Sidiq mengingatkan masyarakat tetap waspada dan tidak lengah meskipun banyak Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Kuncinya adalah bagaimana kita melaksanakan protokol kesehatan walaupun aktivitas yang dilakukan sudah hampir normal tapi protokol kesehatan tetap dilaksanakan," katanya.

Program vaksinasi yang tengah berjalan, diharapkan bisa membantu menurunkan angka keterjangkitan Covid-19.

Vaksinasi lanjutan setelah tenaga kesehatan akan ditujukan bagi kelompok lanjut usia (lansia) dan beberapa pelayan publik. Untuk program vaksinasi lansia tersebut tersedia 17 ribu dosis vaksin.

"Diperkirakan pelaksanaan vaksinasi kelompok lansia dengan usia 60 tahun ke atas awal Maret 2021," katanya. 

Load More