Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Jum'at, 26 Februari 2021 | 19:41 WIB
Ilustrasi Gantung Diri. [Berita Jatim]

SuaraKalbar.id - Seorang pemuda di Pontianak, Kalimantan Barat melakukan percobaan bunuh diri setelah ketahuan selingkuh.

Pemuda berinisial Ha (17) itu mencoba mengakhiri hidup dengan gantung diri di kamar kos kawasan Gang Tebu, Jalan Kom Yos Soedarso, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (25/2/2021) sekira pukul 23.30 Wib.

Percobaan bunuh diri dengan menjerat leher ini setelah Ha ketahuan oleh pacarnya saat hendak berhubungan intim dengan selingkuhahnya, Vn yang masih berstatus sebagai pelajar.

Beruntung nyawa Ha dapat diselamatkan dan kini Polsek Pontianak Barat masih menangani kasus percobaan bunuh diri tersebut.

Baca Juga: Terungkap, Psikolog Beberkan Alasan Stres Jadi Pemicu Orang Bunuh Diri

Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kota, AKP Rully Robinson Polii mengungkapkan, memang benar ada upaya percobaan bunuh diri dengan cara menggantung diri.

"Peristiwa percobaan bunuh diri tersebut gagal. Karena aksi nekat itu cepat diketahui para saksi-saksi. Kini kondisi yang bersangkutan sudah membaik dan bisa diajak komunikasi," ungkap Rully kepada wartawan, Jumat (26/2/2021).

Lanjut Rully menerangkan, ada tiga saksi yang dimintai keterangan. Saksi pertama adalah Yu, tak lain adalah pacar Ha. Dalam keterangannya kepada polisi, Yu mengatakan bahwa pada sore Kamis ia menerima kabar dari Ha akan pergi ke Jungkat, Mempawah bersama abangnya.

"Kakak dari Ha pun sempat menghubungi Yu untuk menanyakan keberadaan adiknya. Saksi Yu pun memberitahukan jika Ha sedang di Jungkat," kata Rully.

Kemudian pada Kamis itu sekira pukul 20.00 WIB, Yu mendapat informasi dari temannya Sy yang tinggal di Rusunawa Jeruju bahwa Ha sedang berada di kos-kosan Gang Tebu.

Baca Juga: Mau Bunuh Diri, Fadlan Holao Thamrin Bikin Heboh Sayat Tangan

"Karena Ha ini tidak bisa dihubungi, sehingga si pacarnya ini langsung menyusul ke kos tersebut sekira jam sebelas malam," ujar Rully.

Setiba di kos tersebut, Yu menemukan Ha berada di kamar nomor 7 bersama perempuan lain berinisial Vn.

"Terjadilah pertengkaran antara Ha dan Yu. Yu yang lebih tua dua tahun ini menampar Ha," jelas Rully.

VN yang ketakutan, langsung keluar dan meninggalkan lokasi kos. Setelah puas bertengkar, Yu pun langsung keluar dari kamar kos itu, sekira pukul 23.30 WIB. Ha pun langsung menutup atau membanting pintu dengan keras. Sehingga Yu kembali lagi untuk melihat Ha.

"Saat itulah, saksi Yu melihat Ha sudah menggantung diri. Karena melihat Ha sudah lemas, Yu kemudian berteriak minta tolong. Saksi kedua yakni penghuni kamar sebelah langsung menolong dan bersama-sama menurunkan Ha," terang Rully.

Warga pun ikut menolong. Membawa Ha ke RSUD Sultan Syarif Mohammad Alqadrie Pontianak untuk mendapat pertolongan medis. Saksi kedua ini, kata Rully, saat dimintai keterangan membenarkan dirinya mendengar pertengkaran antara Yu dengan Ha dari dalam kamarnya.

"Setelah mendengar teriakan dari Yu, kemudian dirinya langsung keluar untuk melihat dan langsung menurunkan Ha yang dalam kondisi lemas namun masih bernafas untuk dibawa ke rumah sakit," katanya.

Terhadap VN juga dimintai keterangan. Dalam keterangannya di Polsek Pontianak Barat, VN ini mengaku pelajar asal dari Sambas dan tinggal bersama kakaknya di Sungai Kakap.

"Ini perempuan yang dibawa ke kamar kos. Ia mengaku pada pukul 19.00, Ha mengajaknya ke warkop. Sehingga sekira 30 menit kemudian, Ha menjemputnya namun tidak dibawa ke warkop melainkan ke kos tersebut," beber Rully.

Di kamar itu, VN dan Ha awalnya hanya berbincang-bincang. Tak lama, Ha menanyakan ke Vn apakah mau dijadikan pacarnya. Namun Vn tidak memberi kepastian. Dia hanya menjawab akan akan pikir-pikir lebih dahulu.

"Nah, saat itu tiba-tiba Ha menindih Vn yang dalam posisi duduk. Si Yu pun datang dan langsung membuka pintu atau menggerebek. Sehingga VN langsung lari meninggalkan lokasi," beber Rully.

Kepada polisi, Vn menyatakan bahwa dirinya memang belum sempat berhubungan intim dengan Ha saat berada di kamar kos tersebut. Sedangkan Ha, kata Rully, dapat diselamatkan setelah dibawa ke rumah sakit.

"Sehingga percobaan bunuh diri tersebut gagal. Berdasarkan keterangan Ha bahwa dirinya melakukan percobaan bunuh diri tersebut karena kesal dan malu dipergoki pacarnya. Dia juga kesal karena penjelasannya tidak didengarkan oleh pacarnya," ujar Rully.

Terhadap pemilik kos juga akan diambil keterangannya. Karena kos tersebut dianggap bebas keluar masuk tamu. Pemiliknya pun terkesan tidak peduli.

"Itu berdasarkan keterangan Ketua RT setempat. Pemilik kos hanya datang saat menagih uang sewa kamar kos sebesar 350 ribu untuk sebulan," katanya.

Dengan itu, nantinya akan dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan Ketua RT dan RW setempat bersama Bhabinkamtibmas agar bisa melaporkan ke pihak Kelurahan atau Kecamatan terkait keabsahan rumah kos tersebut.

"Karena ini dianggap sudah meresahkan warga sehingga kedepannya bisa ditertibkan bahkan ditutup atau dihentikan operasinya," tutup Rully.

Catatan Redaksi:

Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

Kontributor : Ocsya Ade CP

Load More