SuaraKalbar.id - Sebanyak empat kabupaten di Kalimantan Barat (Kalbar) diusulkan menjadi food estate atau lumbung pangan. Lahan seluas 5.000 hektare pun disiapkan.
Usulan lumbung pangan tersebut disampaikan oleh Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dinas Pertanian TPH) Kalbar ke Kementerian Pertanian (Kementan).
Kadis Pertanian TPH Kalbar, Florentinus Anum menyampaikan awalnya kementerian minta dua daerah yang diusulkan. Namun setelah melihat potensi lahan ada empat lokasi yang diajukan.
Adapun empat usulan daerah yang menjadi target kawasan food estate di Kalbar yakni di Kabupaten Sambas, Mempawah, Landak dan Ketapang. Kekinian usulan tersebut tinggal menunggu persetujuan Kementan.
Baca Juga: Untuk Sukseskan Food Estate, Mentan Bentuk Tim Pendampingan
"Dengan adanya food estate di Kalbar terus memperkuat cadangan pangan daerah. Khusus untuk beras kita sudah surplus namun tentu harus diperkuat dan menyebar di berbagai daerah. Dengan program ini akan terus memperkuat khususnya untuk beras dan lainnya," ujarnya kepada Antara, Kamis (5/3/2021).
Sementara itu, Kabid Pangan Dinas Pertanian TPH Kalbar, Dony Saiful Bahri menyampaikan bahwa food estate di Kalbar terutama di daerah yang diusulkan sangat cocok dan strategis. Untuk pengembangan tersebut membutuhkan lahan sekitar 5.000 hektare.
"Setiap daerah yang kita usulkan sudah tidak masalah dan dalam satu kawasan food estate tidak masalah beberapa kecamatan namun berdekatan seperti di Kabupaten Sambas terdiri Kecamatan Tebas, Semparuk dan Pemangkat," katanya.
Ia menjelaskan kawasan food estate adalah kawasan yang terintegrasi dari berbagai sub sektor mulai pertanian, perkebunan, perikanan dan lainnya. Kemudian di kawasan tersebut mulai dari hulu dan hilir terhubung.
"Jadi dalam satu kawasan lengkap dan terintegrasi. Hulu dan hilir dihadirkan. Sehingga ini menjadi kekuatan baru dalam pangan di Kalbar," kata dia.
Baca Juga: Panen Perdana di Food Estate Humbahas, Ini Harapan Gubernur Edy Rahmayadi
Menurut dia, untuk kawasan food estate, para pihak terlibat bukan hanya pemerintah namun masyarakat, swasta dan lainnya. Aktivitas penguatan pangan hadir. Sehingga selain kekuatan dan kemandirian pangan, petani sejahtern dan agrobisnis usaha tani tersebut juga lancar.
"Dengan bersama para pihak dan terintegrasi tentu menjadi kekuatan dan banyak hal yang bisa digali potensi untuk kemajuan masyarakat, petani dan daerah ini," jelas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik: Cocok untuk Semua Jenis Kulit, Cegah Penuaan Dini
-
Ratusan Pengusaha Tekstil Tolak Keras BMAD Benang Impor, Ancaman PHK Massal di Depan Mata!
-
Sah! Prabowo Tunjuk Petinggi TNI Jadi Bos Bea Cukai
-
Cerita Driver Ojol Ungkap Penghasilan: Dulu Rp 500 Ribu Per Hari, Sekarang Babak-belur
-
BREAKING NEWS! Ini Daftar Nominasi Pemain Terbaik dan Penghargaan BRI Liga 1 2024/2025
Terkini
-
Harga Emas Meroket! Ada yang Melonjak Hingga Rp1,9 Juta per Gram, Ini Daftar Lengkapnya
-
Tips Menabung Haji bagi Petani Sawit Kalbar, Berangkat ke Tanah Suci dari Hasil Kebun
-
Tips Menabung Haji 5 Tahun Langsung Berangkat ke Tanah Suci
-
Pemkot Pontianak Hadirkan Pasar Murah Jelang Idul Adha, Cek Jadwal dan Lokasinya di Sini!
-
Desa BRILiaN Hargobinangun Kelola Sampah Digital dan Pariwisata, UMKM Tumbuh Bersama BRI