SuaraKalbar.id - Sebanyak 6 kader Partai Demokrat Kalimantan Barat membelot ke kubu Moeldoko. Mereka menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Keenam kader ini terancam dipecat karena dianggap sudah berkhianat terhadap partainya sendiri.
"Saya mendapat laporan dari beberapa orang, dari beberapa media online juga. Bahwa ada enam kader Demokrat Kalbar yang mengikuti KLB abal-abal itu," kata Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar, Erma Suryani Ranik saat ditemui suara.com di Kantor DPD Partai Demokrat Kalbar, Jumat sore.
Sebelumnya Erma memang sudah memberikan ultimatum akan memecar jika ada kader Partai Demokrat Kalbar yang hadir dalam KLB abal-abal di Sumatera Utara itu.
"Akan saya pecat. Karena partai harus menegakkan aturan. Sedangkan Demokrat adalah partai yang sangat taat dengan aturan," ucapnya.
Sejauh ini, kata Erma, jumlah kader yang hadir baru terpantau ada enam orang. Mereka semuanya adalah mantan-mantan caleg yang gagal terpilih pada Pemilu 2019. Ada juga yang gagal terpilih berturut-turut tiga kali Pemilu.
"Keenam orang kader ini, pengkhianat. Bukan pembelot lagi. Jadi, ini mereka yang ikut menghadiri KLB abal-abal ini semua kader yang bukan pemilik suara sah. Mereka pernah caleg dan gagal terpilih.
Erma mengatakan, pihaknya sedang mengumpulkan bukti terkait keberadaan kader Demikrat Kalbar menghadiri KLB abal-abal tersebut. Jika bukti kuat sudah terkumpul, dia memastikan, kader bersangkutan dikenakan sanksi pemecatan.
"Data sementara yang kami kumpulkan ada enam orang kader. Namanya belum bisa kita buka. Tapi kita ada bukti kuat, dari link pemberitaan media online nasional," jelasnya.
Baca Juga: Netizen Ramai-ramai Kritik Moeldoko, Disuruh Buat Partai Sendiri
Pada link pemberitaan media online nasional itu, sambung Erma, begitu diklik langsung muncul wajah kader yang bersangkutan.
"Kader yang muncul di media itu, posisinya tidak dalam struktur DPD, melainkan di salah satu Majelis Pertimbangan Daerah," terangnya.
Sebagaimana diketahui, hasil KLB di Deli Serdang ini menjadikan Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat. Menurut Erma, sangat lucu dalam kongres yang dipaksakan itu. Karena Moeldoko tidak hadir, tapi bisa dijadikan ketua umum.
"Apalagi oemilik surat suara sahnya ada di Kalbar semua. Ketua-ketua DPC ada di Kalbar semua. Ya, (Kader Demokrat Kalbar) yang hadir di KLB sana ya abal-abal lah. Moeldoko adalah abal-abal, Ketum Partai Demokrat tetap AHY," tutupnya.
Kontributor : Ocsya Ade CP
Berita Terkait
-
Jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar, Kenapa Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Tidak Ditahan?
-
Adik Jusuf Kalla dan Eks Dirut PLN Jadi Tersangka Korupsi PLTU Mangkrak Rp 1,35 Triliun
-
Qodari Ungkap Perbedaan KSP Era Baru: Lebih Fokus pada Verifikasi Lapangan dan Pendekatan Holistik
-
Demokrat Tolak Tunjangan Rumah DPR RI: Tidak Tepat di Tengah Kesulitan Rakyat
-
Ditanya Nasib Kapolri, Ibas: 'Itu Presiden ya, Kita Buat Kondisi Lebih Tenang'
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
BRI Pertimbangkan Buyback untuk Perkuat Nilai dan Kinerja Berkelanjutan
-
BRI Dorong Ekonomi Hijau Lewat Pameran Tanaman Hias Internasional FLOII Expo 2025
-
BRI Hadirkan Semangat Baru di USS 2025: The Name Got Shorter, The Vision Got Bigger
-
BRImo Makin Gacor, Transaksi Tembus Rp.5000 Triliun
-
KUR BRI: Bukan Sekadar Pinjaman, Tapi Katalis Ekonomi Rakyat