Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Kamis, 25 Maret 2021 | 20:51 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson. (Suara.com/Eko Susanto)

SuaraKalbar.id - Guna mencegah penularan virus corona, Dinas Kesehatan Kalimantan Barat mempersiapkan tes swab PCR bagi para santri yang pulang kampung ke Kalbar.

Mereka yang berasal dari pondok pesantren di luar daerah akan menjalani tes swab PCR sebelum ke rumah masing-masing. 

Kebijakan ini dilakukan jelang libur puasa Ramadhan 1442 Hijriah dan Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pertengahan Mei 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson mengatakan setidaknya ada 3.000 santri yang akan dites swab PCR.

Baca Juga: Menantu Habib Rizieq Didakwa Sebar Hoaks Soal Hasil Swab

"Santri ini sedang belajar di luar Kalbar seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah Jawa Barat dan beberapa kawasan lain di Indonesia itu diperkirakan akan tiba secara bertahap beberapa hari ke depan," kata Harisson seperti dikutip dari Antara, Kamis (25/3/2021).

Namun sebelum tes swab PCR, para santri  harus terlebih dahulu menunjukkan surat keterangan pemeriksaan swab antigen dengan hasil negatif di bandara keberangkatan sebagai syarat terbang ke Kalbar, seperti yang ditetapkan oleh Satgas Covid-19 melalui SE nomor 8 tahun 2021

"Setibanya mereka di Kalbar ribuan santri tersebut akan langsung menjalani uji usap RT-PCR," tuturnya.

Harga test swab PCR. (instagram @nur_zidni & SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Menurutnya pelaksanaan uji usap PCR yang dilakukan Pemprov Kalbar terhadap santri ini merupakan wujud tanggung jawab Pemprov Kalbar terhadap kesehatan para santri yang akan kembali ke daerah mereka masing-masing.

Hal ini dilakukan demi keselamatan keluarga santri dan warga Kalbar secara umum. 

Baca Juga: Tiba di Solo, Pemain PSIS Semarang Jalani Tes Swab Antigen

Lebih lanjut Harisson menyebut, setelahs santri mengikuti uji usap PCR, keesokan harinya diperkirakan sudah ada hasil. Apabila hasilnya negatif, mereka dapat terus melakukan aktivitasnya masing-masing.

"Namun jika hasilnya positif, santri tersebut akan dikonfirmasi dan harus menjalani isolasi mandiri atau isolasi di rumah isolasi yang disiapkan oleh pemerintah sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku," pungkasnya.

Load More