SuaraKalbar.id - Aksi bom bunuh diri Gereja Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021) menjadi perhatian banyak pihak termasuk Akhmad Sahal alias Gus Sahal.
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika tersebut menyoroti asumsi soal kaitannya terorisme dengan agama.
Menurut Gus Sahal yang mengaitkan terorisme dengan agama islam adalah teroris itu sendiri. Yang mana, pelaku mengastanamakan agama islam saat memberikan doktrin demi melancarkan perbuatan kejinya.
Pendapat ini disampaikan Gus Sahal melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Senin (29/3/2021) dengan mengacu pemberitaan yang menyebut bomber Makassar memberikan doktrin lewat pengajian.
Baca Juga: Heboh Ustaz Hasyim Yahya, Sebut Orang Islam Baik yang Jadi Teroris
"Pelaku bom bunuh diri milenia...kelahiran 1995..berperan memberikan doktrin dalam pengajian. Yang mengaitkan terorisme dengan Islam itu si teroris sendiri," cuitnya.
Gus Sahal lantas mengkritisi sikap sebagian muslim yang tak terima bila terorisme dikaitkan dengan agama islam. Ia memberikan saran.
"Kalo muslim ga rela terorisme dikaitkan dengan Islam, basmi paham keislaman yang halalkan kekerasan atas nama Islam. Stop denial," pungkasnya.
Sementara itu, lewat cuitan sebelumnya, Gus Sahal menyebut kalau memang ada teroris dan radikalis yang mengatasnamakan agama Islam.
Ia meminta umat Islam untuk berbesar hati menerima kenyataan tersebut dan tak mengelaknya.
Baca Juga: Menteri Agama Tinjau Lokasi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
"Teroris dan radikalis atas nama Islam nyata ada. Umat Islam harus berbesar hati mengakui kalaiu itu sebagai penyakit umat, lalu basmi," kata Gus Sahal dalam cuitan yang dibagikan Senin (29/3/2021).
Gus Sahal menilai aksi teroris yang disebutnya penyakit umat harus dimusnahkan. Caranya yakni dengan mengakui hal itu ada kaitannya dengan agama terlebih dahulu lalu membasminya.
"Jangan malah denial/mungkir, bilang teroris ga punya agama. Cara untuk sembuh dari penyakit: akui punya penyakit, lalu obati," pesannya.
Untuk diketahui, polisi menyebut pelaku bom Makassar merupakan pasutri yang baru menikah pada Agustus 2020 lalu.
Si pria berinisial L, melakukan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar bersama istrinya YSF. L dikonfirmasi masuk dalam jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Berita Terkait
-
Gelar Demo di Depan DPD PKS, Ikatan Santri Jakarta Minta Suswono Ditangkap Buntut Dugaan Penistaan Agama
-
Cek Fakta: Ahmad Luthfi Sebut Jumlah Penduduk Muslim di Jawa Tengah Capai 97 Juta Jiwa, Benarkah?
-
Kronologi Kasus Lina Mukherjee: Makan Kulit Babi Berujung Dipenjara
-
Drama Sidang Cerai Baim-Paula: Bukti Baim Ditolak, Apa yang Terjadi?
-
Apa Agama Amanda Manopo? Cantik Berhijab Jadi "Istri" Fedi Nuril di Film 1 Imam 2 Makmum
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Kasus Korupsi BP2TD Mempawah Terus Berjalan, Polda Kalbar Pastikan Tidak Mandek
-
2 Kios di Sungai Kakap Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
-
Ibu di Sambas Diduga Membunuh Bayi Baru Lahir, Kasus Terbongkar di Puskesmas
-
Bocah 6 Tahun Ditemukan Tewas di Parit Kubu Raya, Diduga Tenggelam Karena Tidak Bisa Berenang
-
Jual Pacar via MiChat, Pria di Singkawang Ditangkap Polisi