SuaraKalbar.id - Warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat mulai minat menanam anggur di pekarangan rumah. Kegiatan ini berpeluang menguntungkan dan jadi alternatif di tengah pandemi.
Terlebih diketahui, harga anggur di pasaran terbilang tinggi. Sementara lahan di Pontianak cocok digunakan untuk budidaya anggur.
Kepala UPT Balai Benih Hortikultura (BBH) Dinas Pertanian (Distan) Tanaman Kalbar, Anton Kamaruddin menerangkan budidaya anggur yang diminati warga yakni yang melalui media tanah dengan planter bag (polibag).
Anton menyebut, budidaya anggur warga Pontianak selain memperindah halaman, dari sisi ekonomi juga bisa menguntungkan.
Baca Juga: Fantastis, Anggaran Pemasangan Tilang Elektronik Satu Ruas Jalan Pontianak
"Ini merupakan alternatif baru minimal kita bisa mengerem impor anggur karena jika kita lihat anggur banyak membanjiri mulai dari yang kelas menengah ke bawah harga Rp 40.000 per kilogram hingga jenis sultan harganya sampai Rp 250.000 per kilogram," ujar Anton seperti dikutip dari Antara, Minggu (2/5/2021).
"Apalagi setelah dikembangkan di Kalbar ini anggur dapat tumbuh subur dan berbuah manis,” sambungnya.
Ia menjelaskandengan menanam anggur di pekarangan rumah bisa menghasilkan buah yang sehat dan segar.
“Kita tidak tahu anggur yang dari luar apakah ada pengawet atau I itu tidak pasti. Yang jelas sudah tidak segara lagi," jelas dia.
Ide budidaya anggur ini, kata Anton, muncul sejak setahun atau lalu atau saat mulai pandemi COVID-19. Anggur yang ditanam mulai anggur jenis biasa hingga kolaborasi anggur jenis lainnya dengan total sekitar 40 jenis.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Sholat Pontianak Selasa 27 April 2021
"Jadi awal kami memulai budi daya anggur ya karena masa pandemi setahun lalu pas tanggal 1 Mei 2020. Saat itu memang kami dalam kondisi hanya di rumah, kemudian mencoba mulai menanam anggur tapi itu jenis Isabella, kemudian baru mulai varian-varian yang lain mulai dari anggur Ukraina, Jepang, Amerika dan ternyata setelah kita uji coba itu cocok untuk di Pontianak," katanya.
Dirinya mengatakan awalnya masyarakat hanya tahu budi daya anggur hanya bisa dilakukan di negara empat musim dingin sehingga tidak banyak yang melakukan budi daya tersebut.
"Karena masyarakat tahunya anggur itu hanya untuk di negara empat musim dingin padahal di Eropa dan Amerika yang penghasil anggur itu berbuah di musim panas, ini yang membuat tantangan bagi kami untuk menanamnya di Kalbar. Sedangkan di Pontianak ini kan Kota Khatulistiwa mataharinya luar biasa panas dan air kita juga relatif stabil jadi kita coba manfaatkan sebagai budi daya anggur," kata dia.
Adapun untuk pemasaran anggur rumahan tersebut bisa dijual sekitar Rp 150.000, jika semakin banyak panen hanya bisa Rp 50.000-75.000.
"Animo atau keinginan masyarakat alhamdulillah luar biasa mungkin karena jarang, harapkan kami minimal Kalbar ikut berbicara dalam dunia anggur karena sayang tempat kita berpotensi luar biasa. Jangan mikir ekspor dulu setidaknya untuk kita sendiri," kata Anton.
Untuk penanaman sendiri, ia mengatakan menggunakan media yang kurus, dengan tanah kuning karena menurut informasi yang didapat di Ukraina juga menanam di tanah yang banyak mengandung besi seperti bauksit kemudian dicampur dengan pasir dan sekam serta bahan organik yang menggunakan kotoran kambing.
"Sedangkan penanaman kami menggunakan teknik para-para, jadi satu batang utama yang dibengkokkan sekunder dan tersiernya itu atau yang dua itu sekundernya. Kemudian ada juga teknik teralis, jadi batang primernya dibengkokkan menjadi sekunder, batang sekundernya itu kita pelihara, karena anggur itu tumbuh di batang tersiernya," ujarnya.
Saat ini budidaya yang dilakukannya sudah dipromosikan ke Bank Indonesia, Demonstrasi Plot (Demplot) di pesantren untuk pemberdayaan ekonomi budi daya anggur di daerah Sungai Belida dan di daerah Jeruju Besar.
Berita Terkait
-
Cleanser dan Face Mask, 3 Skincare Berbahan Buah Anggur Ampuh Atasi Jerawat
-
Buku Bertajuk Kesombongan Jerapah: Perilaku Congkak yang Membawa Celaka
-
Bapanas Pastikan Anggur Muscat di Indonesia Aman Dikonsumsi: Bebas dari Residu Pestisida
-
Heboh Pestisida! Anggur Shine Muscat Aman Dikonsumsi? Dokter Gizi Klinik BIlang Begini
-
Indonesia Tak Temukan Residu Pestisida, Ini 7 Manfaat Anggur Muscat
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Kecelakaan Tragis di Jalan Trans Kalimantan: Seorang Pengendara Motor Tewas di Tempat
-
Aston Pontianak Ajak Masyarakat Meriahkan Pilkada Serentak dengan Promo Menarik dan Tantangan Kreatif
-
Banjir Kembali Rendam Desa Darit Landak, Ketinggian Air Capai 80 Centimeter
-
Ngeri! Ngaku Lihat Pria Lain di Kamar Istri, Suami di Kalbar Ngamuk Bacok 3 Orang
-
Dirut BRI Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities