SuaraKalbar.id - Lebaran di tengah pandemi, menyisakan kisah pilu bagi Kepala Bidang Kearsipan Dinas Perpusip Kabupaten Mempawah, Ya' Helmizar.
Helmizar terpaksa merayakan Lebaran di ruang isolasi Asolka RSUD Rubini Mempawah lantaran positif Covid-19. Dia diduga tertular dari klaster perkantoran.
Tak sendirian, dia, istri dan ketiga anaknya juga positif Covid-19. Istri dan seorang anaknya juga menjalani isolasi di rumah sakit yang sama, sedangkan dua anaknya yang lain isolasi di rumah.
Dirawat di Hari Raya Idul Fitri, tak pelak membaut Helmizar bersedih hati. Hatinya hancur saat mendengar takbir.
Helmizar pun pilu tak bisa berkumpul bersama keluarganya di hari Lebaran gara-gara Covid-19 dan mesti teriosolasi.
"Benar-benar sedih, karena saat lebaran tak bisa berkumpul di umah. Apalagi, kami terpaksa berpisah lantaran
terkonfirmasi positif,” ujarnya kepada Suarakalbar.co.id (jaringan Suara.com).
Ia menjelaskan kronologi dirinya terinfeksi virus corona. Itu berawal dari kunjungan seorang anggota keluarga ke rumahnya.
Orang tersebut rupanya sedang menderita demam, karena terjangkit Covid-19 yang diduga dari klaster perkantoran di salah satu dinas Pemkab Mempawah.
Beberapa hari setelah kunjungan, Helmizar mengaku, dirinya, istri dan ketiga anaknya mendapat gejala awal Covid-19, yakni batuk-batuk, kedinginan, sakit kepala serta mual-mual.
Baca Juga: Rayakan Lebaran Virtual, Shahnaz Haque: Yang Penting Hatinya Tersambung
"Selain itu, saya juga menjadi susah tidur, merasa kalau kami semua terpapar Covid-19 saya bawa keluarga untuk rapid test antigen di Sungai Pinyuh. Hasilnya, istri dan anak-anak reaktif, tapi saya non reaktif,” sambungnya.
Dia lalu memboyong keluarganya untuk menjalani rapid test antigen di Sungai Pinyuh. Kala itu, dia dinyatakan non reaktif sementara istri dan anak-anaknya reaktif.
Lantaran merasa ragu dengan hasil itu, ia kemudian menjalani Swab Test PCR di Puskesmas Mempawah Hilir. Pada Minggu (9/5/2021) malam, mereka berlima dinyatakan positif Covid-19.
“Begitu dinyatakan positif, sedih sekali rasanya. Apalagi saat itu Lebaran semakin dekat. Sudah cukup kami sekeluarga
menjaga prokes, tetap saja kena,” ungkapnya.
Atas apa yang dialaminya, Helmizar mengimbau masyarakat agar tak meremehkan Covid-19. Dia menegaskan, virus ini betul-betul ada, dan sakit yang dirasakan penderita sangat menyiksa.
Helmizar harus mendapat suntikan infus di lengan kirinya sebagai pengganti asupan makanan saat menjalani perawatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
Terkini
-
Euromoney Awards for Excellence 2025 Apresiasi BRI dengan 3 Penghargaan Prestisius
-
BRI Taipei Branch Diresmikan: Layanan Perbankan Praktis untuk PMI di Taiwan
-
BRI Permudah Akses Hunian, Tawarkan Suku Bunga KPR 2,40% di Expo Bandung 2025
-
Peringati Kemerdekaan, BRI Tunjukkan 8 Langkah Nyata Perkuat Kesejahteraan dan Kemandirian Bangsa
-
BRI Bina Pengusaha Muda, Gulalibooks Menembus Pasar Literasi Anak Asia Tenggara