SuaraKalbar.id - Warga yang lolos saat mudik siap-siap dicegat dan diswab saat kembali ke Pontianak.
Tim gabungan kembali melakukan pengetatan di titik penyekatan Posko Covid-19 Batu Layang, Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Dalam pengetatan penyekatan pada Minggu (16/5/2021) ini, setidaknya sudah tercatat ada 120 pemudik yang diperiksa menggunakan genose C-19 dan 25 pemudik diperiksa menggunakan rapid test antigen.
"Jadi hari ini kita lakukan penyekatan terhadap warga yang pulang mudik atau balik lagi ke Pontianak di Batu Layang dan di Tugu Alianyang. Nanti setiap pemudik yang kemarin lolos mudiknya, balik lagi ke Pontianak itu kita lakukan rapid tes antigen atau dengan genose C-19," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson, ditemui di lokasi penyekatan.
Baca Juga: Penyekatan Arus Balik Lebaran, Pemkot Pontianak Siapkan Rapid Tes Antigen
Ia menjelaskan, dalam penyekatan ini jika memang kedapatan pelintas yang baru pulang dari mudik, nanti distop oleh aparat gabungan TNI-Polri dan Dishub.
"Kalau memang mereka dari mudik, maka langsung kita swab. Semua yang pulang dari mudik, pulang lagi ke Pontianak itu dilakukan swab antigen atau dilakukan genose C-19," tegasnya.
Nantinya, kata Harisson, jika ada yang positif Covid-19, maka langsung dikarantina di rumah-rumah karantina yang disiapkan oleh pemerintah. Namun, dari 145 pemudik yang diperiksa, hasilnya negatif.
"Jadi ini sebagai upaya kita untuk menekan laju kenaikan kasus konfirmasi di Kota Pontianak. Dan Kalbar khususnya," ujar Harisson.
Salah satu pemudik yang terjaring penyekatan adalah Juanda. Warga asal Kabupaten Ketapang ini baru saja berlebaran di rumah mertuanya di Anjongan, Kabupaten Mempawah.
Baca Juga: Masjid Terapung Akan Dibangun di Pontianak, Landmark Baru di Kalbar
Dari Ketapang, untuk bisa sampai ke Mempawah, ia harus melintasi Kabupaten Sanggau dan Kubu Raya serta Kota Pontianak.
"Saya dari kampung bersilaturahmi ke rumah mertua di Anjongan mau pulang ke Ketapang. Memang asal dari Ketapang. Kemarin pergi ke Anjongan kami juga diswab demi keamanan. Surat izin dari desa kita sudah ada, kemudian diswab di sana, makanya (boleh) diberangkatkan," jelasnya.
Karena tidak mengantongi surat dari desa setempat, Juanda akhirnya dicegat dan diperiksa di Posko Covid-19 Batu Layang. Ia bersama istrinya langsung diswab.
"Saya dan istri beserta tiga anak saya mau balik dari Anjongan ke Ketapang tidak ada surat. Alhamdulillah, demi menjaga keamanan kita sama-sama, saya tadi diswab di sini. Demi kenyamanan dan kelancaran dalam perjalanan, kita support (pemerintah), cuma jangan dipersulit. Kaya tadi Alhamdulillah, karena perjalanan kita jauh, jadi didahulukan, tidak antre," ujarnya.
Menurut dia, merasa aman jika ada penyekatan seperti ini. Agar tidak ada penyebarluasan virus corona. "Karena kita tidak tahu ada atau tidak di dalam tubuh kita, siapa tahu ada hal-hal yang tidak dimungkinkan, kalau ada kaya gini (pemeriksaan) kan Alhamdulillah, artinya kita sudah aman, kita silaturahmi dengan yang lain nyaman," tutupnya.
Petugas gabungan masih terus melakukan pengetatan di titik penyekatan Posko Covid-19 Batu Layang, Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (16/5/2021).
Semua pelintas batas Kota Pontianak dengan Kabupaten Mempawah di Batu Layang pasti disetop oleh petugas. Mereka akan diperiksa. Bagi pemudik, mereka akan dilakukan pemeriksaan rapid test antigen di lokasi.
Penyekatan ini sejatinya sudah disetujui oleh anggota DPR dengan mendorong aparat keamanan baik Polri maupun TNI untuk berkomitmen menjalankan kebijakan pelarangan mudik yang diatur dalam Surat Edaran (SE) Kepala Satgas Penanganan Covid-19 No. 13/2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri Tahun 1442 H/2021 selama 6-17 Mei 2021.
Namun tidak untuk kedua orang yang mengaku sebagai anggota DPR ini. Keduanya marah-marah saat disetopkan oleh petugas di Posko Covid-19 Batu Layang.
"Tadi ada yang ngaku anggota DPR RI. Marah-marah saat disetopkan. Kami bilang, kami tahan lebaran tak kumpul keluarga demi kesehatan kita bersama," cerita salah satu petugas di Posko Covid-19.
Kedua orang yang mengaku anggota DPR ini, memang beda rombongan. Kepada petugas, mereka mengaku baru pulang dari Landak dan usai bersilaturahmi dari rumah pejabat di Mempawah.
"Mereka marah-marah, padahal mereka yang membuat kebijakan dan aturan," celetuk petugas lainnya.
Sementara itu, Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Leo Joko Triwibowo yang ditemui di lokasi mengatakan, anggota Polri sudah harus siap jika mendapat tantangan di lapangan.
"Ya kalau memang di lapangan ada yang bentak-bentak dan marah, itu sudah menjadi kesiapan kami. Kami sudah siap apabila ada pemakai jalan yang sekiranya tidak terima dengan aturan pemerintah, ya kami siap," jelasnya.
Ia juga berpesan kepada anggota di lapangan agar selalu dapat menahan diri jika menghadapi tantangan. "Karena memang di lapangan pasti akan banyak tantangannya," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, penyekatan di Posko Covid-19 Batu Layang ini dilakukan secara selektif prioritas. Artinya, petugas melakukan pengecekan berdasarkan naluri atau feeling.
"Kalau memang dari perjalanan jarak dekat, tidak kita laksanakan pengecekan dan pemeriksaan genose C-19 atau rapid test antigen. Tetapi apabila disinyalir atau terindikasi pulang dari mudik, kita akan laksanakan pengecekan," tegas Leo.
Dalam penyekatan hingga Minggu siang, setidaknya sudah tercatat ada 120 pemudik yang diperiksa menggunakan genose C-19 dan 25 pemudik diperiksa menggunakan rapid test antigen.
"Jadi hari ini kita lakukan penyekatan terhadap warga yang pulang mudik atau balik lagi ke Pontianak di Batu Layang dan di Tugu Alianyang. Nanti setiap pemudik yang kemarin lolos mudiknya, balik lagi ke Pontianak itu kita lakukan rapid tes antigen atau dengan genose C-19. Semuanya negatif," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson, ditemui di lokasi penyekatan.
Kontributor : Ocsya Ade CP
Berita Terkait
-
Ungkap Kasus Korupsi Baru Usai Penggeledahan di Kalbar, KPK: Sudah Ada Tersangka
-
Kasus Baru! KPK Geledah Sejumlah Lokasi di Kalbar
-
Wajib Tahu! Aturan Baru Disdikbud Kalbar untuk Tahun Ajaran 2025/2026
-
Sampai Kapan Pemutihan Pajak Kendaraan Kalbar 2025? Ini Infonya
-
Sinka Island Park, Ragam Wisata dalam Satu Kawasan di Singkawang
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Gereja IFLC di Sungai Raya Terbakar, 5 Unit Damkar Dikerahkan
-
Warga Pontianak Rela Antre di Pasar Murah, Ini Daftar 3 Kecamatan yang Bakal dapat Giliran Besok!
-
Industri Ekspor Jawa Barat Tertekan, Pelaku Usaha Desak Solusi Konkret Hadapi Gempuran Tarif AS
-
10 Kampus Favorit di Kalimantan Barat, Ternyata Tak Cuma Ada di Pontianak!
-
Harga Emas Meroket! Ada yang Melonjak Hingga Rp1,9 Juta per Gram, Ini Daftar Lengkapnya