SuaraKalbar.id - Pemungutan Suara Ulang (PSU) buntut sengketa Pilkada Kalsel bakal dilaksanakan pada 9 Juni 2021. Namun, jelang prosesi tersebut sejumlah pemuda mengaku jadi korban penculikan dan pengeroyokan.
Sekelompok pemuda itu merupakan simpatisan dari Paslon Haji Denny Indrayana-Difriadi Drajat (H2D). Dua orang mengaku diculik hingga diancam dibunuh setelah memasang spanduk dan menempel stiker anti politik uang di kawasan Kelayan Timur, Bajarmasin, Kalimantan Selatan.
Insiden tersebut terjadi pada Minggu (23/5/2021) siang, belum ada sepekan dari ikrar damai PSU.
Mengutip Kanalkalimantan.com (jaringan Suara.com), keempat korban yakni A, R, K dan D. Salah seorang korban yakni K, membeberkan kejadian penculikan yang dialaminya.
Dia mengatakan, awalnya mereka berempat dihampiri oleh lima orang tidak dikenal yang datang menggunakan sepeda motor.
Kelima orang tersebut, kata dia, mengaku sebagai anggota pengawas Pilgub Kalsel dan mengatakan kalau spanduk dan stiker anti politik uang yang ditempelkan telah menyalahi aturan.
"Kami kaget ketika dihampiri mereka. Salah satunya menghubungi teman-temannya dan mengajak untuk datang. Tidak lama kemudian, mereka datang lebih banyak sekitar 15-an orang lalu memojokkan kami,” ujar K, Senin (24/5/2021)
Lantaran merasa terintimidasi, mereka lalu memutuskan untuk pergi dari lokasi dengan berboncengan motor.
Namun, A dan R yang berboncengan motor tertinggal di tempat sehingga ditarik oleh orang tidak dikenal tersebut dan dibawa pergi.
Baca Juga: Balita Hilang di Cipta Grand City Ditemukan, Ngaku Diajak Om-om Misterius
Masing-masing dari mereka berdua dibawa secara terpisah dalam posisi diapit di tengah motor. Handphone mereka berdua disita dan diakses tanpa izin.
“Saya dipaksa menyerahkan handphone dan membuka kuncinya. Mereka cek WhatsApp dan saya lihat mereka sempat screenshot dan kirim foto-foto ke handphone milik mereka," beber A.
A mengaku dibawa ke sebuah jalan sepi di sekitar Banjar Indah. Di sana, dia menerima ancaman dengan senjata tajam berupa celurit kecil yang dikeluarkan oleh seseorang dari tas.
Dia mengaku kemudian dipukul oleh sekitar 15-an orang hingga benjol dan luka-luka di telinga kanan dan bibirnya robek..
Sedangkan R sempat dibawa ke sebuah rumah dan bertemu dengan seseorang yang diketahui merupakan anggota DPRD Kota Banjarmasin berinisila ZAH.
R kemudian dibawa ke suatu jalan sepi di sekitar Teluk Kubur, Banjarmasin Selatan, lalu diancam dan dipukuli oleh sekitar 4 orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Imbauan BMKG Kalbar: Waspada Cuaca Ekstrem Akhir Desember 2025
-
UMK Pontianak 2026 Naik Rp 180 Ribu, Jadi Rp 3,2 Juta
-
Jukir Liar di Kawasan Parkir Gratis PSP Diamankan
-
UMK Kubu Raya 2026 Diusulkan Naik 7,7 Persen Jadi Rp3.100.000
-
Ini yang Dilakukan Bandara Supadio Pontianak untuk Antisipasi Lonjakan Penumpang di Nataru