SuaraKalbar.id - Bupati Landak Karolin Margret Natasa menyurati Gubernur Sutarmidji terkait kelangkaan pupuk bersubsidi di wilayahnya.
Surat tersebut dikirimkan pada Selasa (15/6/2021) lalu. Menurut Karolin, stok pupuk bersubsidi di kios pengecer resmi Landak telah habis sejak Mei 2021.
Sementara, saat ini petani di Landak sudah memasuki musim tanam sehingga perlu pupuk. Karolin berharap ada solusi.
Terkait keluhan tersebut, PT Pupuk Indonesia memberikan tanggapan.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Salurkan 8,4 Juta Ton Pupuk Bersubsidi Sepanjang 2020
Staf Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) Petrokimia Gresik di Kalimantan Barat, Shio Suranaga menyebut kekosongan stok pupuk dikarenakan ada perbedaan jumlah alokasi dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Saat ini, kata dia, para pengecer tidak berani melakukan penebusan dan menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani yang tidak terdaftar di sistem e-RDKK.
"Untuk kebutuhan kabupaten Landak dipasok dari gudang Pontianak dengan jumlah stok yang cukup saat ini yaitu Urea 1.677 ton, NPK 5.493 ton, SP36 1.157, ZA 651, pupuk Oganik 2.199 ton. Lebih lanjut dijelaskan, penjualan selama bulan Juni sebesar Urea 120 ton, NPK 512 ton, ZA 24 ton, SP36 24 ton, Organik 24 ton," ujarnya dalam rilis yang diterima Suarakalbar.co.id (jaringan Suara.com), Rabu (16/6).
Shio menyebut sejumlah kecamatan di Landk belum menyalurkan jenis ZA dan SP36 dikarenakan tidak ada e-RDKK dan alokasi. Seperti di Kecamatan Air Besar, Banyuke Hulu, Sengah Temila, Kuala Behe, Meranti, Sompak, Sebangki, Mandor, Mempawah Hulu, dan Menjalin.
Oleh karenanya, dia meminta distributor dan kios untuk menyiapkan stok pupuk non subsidi dari Pupuk Indonesia Grup untuk menutupi kebutuhan para petani yang belum terdaftar di e-RDKK.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Lanjutkan Program Agro Solution di Banyuwangi
"Kami selalu menghimbau kepada distributor pupuk bersubsidi agar berkoordinasi, berkomunikasi, dan berdiskusi dengan dinas terkait, supaya ada solusi mengenai e-RDKK dan pembagian alokasi karena alokasi yang ada hanya memenuhi kebutuhan sekitar 40%," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Legislator Asal Bali Apresiasi Penataan Pupuk Bersubsidi oleh Mentan Amran
-
Dirut Pupuk Indonesia Pastikan Pupuk Bersubsidi Tersedia Sebelum Musim Tanam
-
BRI Didorong Jadi Mitra Penyaluran Pupuk Bersubsidi ke Pelosok Negeri
-
Pupuk Bersubsidi Harusnya Dijual Langsung di Desa
-
Kolaborasi Inovatif dan Transformasi Digital, Kunci Pupuk Indonesia Jadi Pilar Ketahanan Pangan Nasional
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Uang Mahar Rp50 Juta Ludes Terbakar, Dadan Warga Kubu Raya Tetap Teguh Lanjutkan Pernikahan
-
7 Coffee Shop di Kalbar Terancam Denda Rp10 Miliar Gegara Nobar Ilegal Liga Inggris
-
Wisatawan Asal Sambas yang Terseret Arus di Riam Marum Dawar Bengkayang Ditemukan Meninggal Dunia
-
Tips Liburan Murah di Kalimantan Barat untuk Backpacker Pemula
-
Panduan Lengkap Transportasi di Kalbar: Dari Bandara hingga Tempat Wisata