Wisata Batu Belimbing: Mitos Meteor Jatuh di Singkawang

SuaraKalbar.id - Batu Belimbing salah satu obyek wisata di Singkawang, Kalimantan Barat. Batu Belimbing lekat dengan cerita meteor jatuh.

Kota Singkawang merupakan salah satu kota yang ada di Kalimantan Barat. Kota ini terkenal karena destinasi budaya, ketimbang tujuan plesir.

Festival Cap Go Meh dari kebudayaan Tionghoa yang digelar tiap tahun. Selain itu, kota ini juga memiliki wisata alam yang cukup memukau. Salah satunya adalah Batu Belimbing.

Batu Belimbing pada dasarnya merupakan bongkahan batu besar yang teronggok di kaki Gunung Poteng, Nyarumkop, Singkawang Timur.

Baca Juga: Soal Surat Bupati Karolin, Ini Tanggapan Pupuk Indonesia

Dari pusat Kota Singkawang, wisata alam ini berjarak sekitar 8 kilometer. Konon, batu ini adalah batu meteor yang jatuh ke bumi dan menabrak Gunung Poteng.

Uniknya, batu ini memiliki bentuk yang berulir. Selain itu, juga memiliki warna hitam di separuh sisinya. Disinyalir hal ini disebabkan oleh gesekan meteor dengan atmosfer.

Ada yang berkata pula bahwa batu ini merupakan batu yang bertumbuh. Awalnya, batu ini kecil, kemudian perlahan-lahan tumbuh menjadi sebongkah besar seperti sekarang. Kedua pendapat ini belum diketahui kebenarannya.

Konon, dahulu batu ini disebut sebagai batu pulau karena bentuknya yang mirip dengan pulau. Selain itu, batu ini juga sempat disebut sebagai batu bergantung karena bentuk batu yang seperti terapung di atas air.

Di sekitar Batu Belimbing memang ada danau yang airnya berwarna hitam. Warna hitam ini bukan disebabkan oleh air yang keruh, tetapi memang warna airnya demikian.

Baca Juga: Ulah Busuk Pemuda di Singkawang, Perdaya dan Setubuhi Remaja 14 Tahun

Jika tertarik untuk mengunjungi objek wisata ini, Anda bisa mengambil jalur menuju Gunung Poteng. Setelah itu, lanjutkan perjalanan dengan menempuh jalur lurus hingga sampai ke gang Batu Belimbing.