SuaraKalbar.id - Apa itu Happy Hypoxia? Kasus Happy Hypoxia belakangan ramai diperbincangkan di Kalimantan Barat karena pasien COVID-19 meninggal setelah tertawa.
Dokter spesialis paru dr. Erlina Burhan, Msc, SP.P (K) mengatakan happy hypoxia adalah kondisi pasien yang tidak mengalami sesak napas tapi masih terdapat gejala infeksi virus corona lainnya.
"Happy hypoxia adalah gejala atau kondisi yang dialami oleh pasien covid, jadi bukan penyakit sendiri. Diagnosisnya dengan melakukan pemeriksaan analisis gas darah. Kalau di rumah sakit untuk melihat kadar oksigen di dalam darah," jelas Erlina.
Pemeriksaan tekanan oksigen dalam darah bisa juga dilakukan dari rumah dengan memakai alat pulse oxymetri.
Tetapi, menurut Erlina, masyarakat tidak perlu berlomba-lomba membeli alat tersebut.
"Saya katakan pulse oxymetri bukan untuk orang sehat dan bukan untuk OTG. Tapi adalah untuk orang yang bergejala yang makin lemas dan itu batuk yang menetap dan lama," tegas Erlina.
Ia menyampaikan bahwa obat happy hypoxia hanya oksigen. Oleh sebab itu harus segera dibawa ke rumah sakit.
Ia menyarankan sebaiknya jangan tunggu sampai sesak napas baru dibawa ke fasilitas layanan kesehatan. Sebab, jika sudah sesak artinya hypoxia sudah makin parah.
"Tanda-tandanya, pertama adalah bila gejala bertambah, bila batuk menetap, keluhan semakin lemah, dan kalau bisa lihat warna bibir atau ujung jari kalau mulai terlihat kebiruan itu artinya saturasi oksigen sudah semakin turun ini tidak ada jalan lain segera larikan ke rumah sakit. Itu menunjukkan tanda kekurangan oksigen yang sangat parah," paparnya.
Baca Juga: Makin Gawat! Virus COVID-19 Varian Delta Masuk Kalimantan Barat
"Tapi jangan tunggu biru deh, itu terlalu berat. Batuk bertambah menetap, makin lemas, langsung cek pakai pulse oximetry kalau punya, kalau nggak ada langsung ke rumah sakit," tambah Erlina.
Dokter rumah sakit RSUP Persahabatan Jakarta itu menjelaskan bahwa kadar oksigen dalam darah pada orang normal seharusnya antara 95-100 persen.
Sedangkan pada pasien yang mengalami happy hypoxia, kadar oksigennya turun hingga 60-70 persen.
Lantaran tidak mengalami sesak, happy hipoxya terkadang tidak disadari.
Tetapi kekurangan oksigen dalam tubuh dapat menyebabkan lemas bahkan hingga kehilangan kesadaran.
"Pencegahannya dengan mengetahui gejalanya sebelum itu terjadi. Kalau hanya gejala yang bertambah maka kita berpikir ini mungkin hipoxya segeralah mencari pertolongan dan juga kalau orang yang bergejala sering-sering ukur saturasi oksigen dengan pulse oximetry. Jangan tunggu sesak," ucap Erlina.
Berita Terkait
-
Jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar, Kenapa Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Tidak Ditahan?
-
Adik Jusuf Kalla dan Eks Dirut PLN Jadi Tersangka Korupsi PLTU Mangkrak Rp 1,35 Triliun
-
5400 Telur Penyu Diselundupkan: Jejak Digital Ungkap Kongkalikong Sipil-TNI di Kalbar
-
Dua Kabupaten Tetapkan Status Darurat Asap, 1.038 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar
-
Warga Kalbar Resah Transmigrasi Rampas Tanah? Menteri Beri Klarifikasi Soal Kuota 30%
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Babyface Live in Jakarta 2025, BRI Bagi-bagi Diskon Tiket 25%
-
BRI Diganjar Penghargaan IICD 2025 karena Tegakkan Prinsip Governance, Risk, and Compliance
-
Dukung Perekonomian Desa Sioban Kepulauan Mentawai, Sosok Ini Masuk Kelas AgenBRILink Juragan BRI
-
TPA Natabel Jannah, Persembahan Wakapolri untuk Generasi Qur'ani Pecinta Alquran
-
Adik Jusuf Kalla Tersangka, Berapa Kerugian Negara di Proyek PLTU Kalbar?