"Yang perlu dijaga bukan jangan sampai happy hipoxya, tapi jangan sampai kena covid," pungkasnya.
Peristiwa di Kalbar
Gejala baru Covid-19 bernama happy hypoxia ditemukan di Kabupaten Bengkayang, Kalaimantan Barat. Pasien COVID- 19 meninggal dunia habis tertawa lepas.
Happy hypoxia adalah penurunan kadar oksigen dalam darah. Kondisi tersebut membuat seseorang mengalami masalah dalam pernapasan berupa sesak napas atau dispnea.
"Sudah ada kasusnya (happy hypoxia) di Bengkayang. Gejalanya, orang (yang mengidapnya) bisa jalan-jalan, bisa ketawa-ketawa, tiba-tiba sesak dan meninggal. Itu yang dikenal dengan happy hypoxia," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang, I Made Putra Negara kepada sejumlah wartawan, Rabu (7/7/2021).
"Kasus ini sudah ada di Bengkayang. Dan kami juga berduka atas meninggalnya salah satu kepala puskesmas di Bengkayang, yang juga sesaknya mendadak," ucap Made.
Memang pada awal bulan Juli kasus Covid-19 di Bengkayang sedikit mengalami kenaikan.
Angka kematian pun merangkak naik dan ada kasus kematian secara tiba-tiba yang dikenal dengan gejala happy hypoxia.
Namun kata dia, pasien meninggal dengan status terkonfirmasi Covid-19 rata-rata memiliki riwayat penyakit penyerta seperti penyakit jantung dan diabetes serta juga lanjut usia.
Baca Juga: Makin Gawat! Virus COVID-19 Varian Delta Masuk Kalimantan Barat
Syukurnya dua hari terakhir ini terjadi penurunan. Sehingga Bengkayang masih berada di zona orange. Meski demikian, Made selalu mengajak warga untuk tetap disiplin protokol kesehatan.
"Saya sampaikan agar masyarakat tetap selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Serta mau mendukung program pemerintah dalam mensukseskan vaksinasi," ujarnya.
Made memastikan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum terus dilaksanakan setiap harinya secara rutin. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di puskesmas-puskesmas yang ada di Kabupaten Bengkayang.
Pemerintah daerah, bersama TNI-Polri terus mengerahkan agar masyarakat mau divaksin dalam menyukseskan program vaksinasi massal.
Ia berharap, program tersebut dapat mencapai target dalam rangka membentuk herd immunity yang baik bagi masyarakat. Ini demi menghentikan laju penyebaran kasus Covid-19.
"Meski saat ini masih dilakukan secara bertahap, tapi yang pasti kita akan terus upayakan agar kita bisa mencapai target itu," katanya.
Berita Terkait
-
5400 Telur Penyu Diselundupkan: Jejak Digital Ungkap Kongkalikong Sipil-TNI di Kalbar
-
Dua Kabupaten Tetapkan Status Darurat Asap, 1.038 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar
-
Warga Kalbar Resah Transmigrasi Rampas Tanah? Menteri Beri Klarifikasi Soal Kuota 30%
-
Kalbar Jadi Pintu Jual Beli Bayi ke Singapura, KPAI Minta Penyelidikan Diperluas
-
Kalimantan Barat Siap Jalankan Proyek Adaptasi dan Mitigasi Iklim hingga 2032
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Terbitkan 20,9 Juta Saham Baru, PANI Gelar Private Placement Rp300 Miliar
-
3 Rekomendasi HP Gaming Murah Baterai Awet Berhari-hari, Harga Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
4 HP Murah RAM 12 GB Paling Worth It di Bawah Rp3 Juta, Harga Terjangkau Performa Handal
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
Terkini
-
IM3 Kenalkan SATSPAM di Pontianak, Fitur untuk Lawan Penipuan Digital
-
Luncurkan Kartu Debit Co-Branding, BRI dan INDODAX Pacu Pertumbuhan Ekosistem Keuangan Digital
-
Lewat Pameran BRI, Fashion Karya Pengusaha Muda Bali Kian Mendunia
-
5 Alasan Kenapa Blibli Dinilai Sebagai Situs Belanja Online Produk Original Terpercaya
-
Euromoney Awards for Excellence 2025 Apresiasi BRI dengan 3 Penghargaan Prestisius