SuaraKalbar.id - Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban kapal tenggelam di Perairan Kalimantan Barat (Kalbar). Ada 14 kapal nelayan yang tenggelam akibat cuaca buruk Selasa malam (13/7/2021) dan Rabu pagi (14/7/2021).
Sebanyak 53 anak buah kapal (ABK) jadi korban. Pada Jumat (16/7) siang, dilaporkan masih ada 49 ABK yang hilang perairan Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah.
Salah satu kapal tenggelam yakni KM Anita Jaya 11. Kapal asal Jakarta itu mengangkut 16 ABK. Mereka awalnya ingin mencari cumi-cumi di perairan Muara Kakap, namun di tengah perjalanan mengalami kejadian nahas.
Kapal yang mereka tumpangi mengalami rusak mesin lalu diterjang angin kencang dan ombak tinggi hingga terbalik. Cerita diungkap oleh Purwanto, salah satu ABK KM Anita Jaya 11 yang berhasil selamat.
"Saat itu Rabu (14/7) kapal kami yang mengalami kerusakan mesin usai waktu maghrib sudah diterjang hujan lebat. Tidak hanya itu berkisar ukul 19.00 WIB kapal kami mulai diterjang angin kencang dan pada pukul 23.00 WIB kapal itu tersapu angin dan ombak yang cukup tinggi hingga terbalik," ungkapnya seperti dikutip dari Antara, Jumat (17/7).
Purwanto menyebut, peristiwa itu terjadi begitu cepat. Dia bersama 15 ABK lain berusaha menyelamatkan diri dengan mengarungi lautan.
Beruntung, dia dan beberapa temannya berhasil selamat berkat busa styrofoam yang digunakan untuk berenang.
"Ada busa styrofoam dapat membuat kami berenam dapat bertahan dan tidak tenggelam. Kami berhasil menemukan busa styrofoam walaupun ukuranya kecil namun dapat kami jadikan pelampung bersama," kata dia.
Sementara itu, lanjutnya, 10 ABK lain yang menumpang kapal bersama dia belum diketahui nasibnya. Terlebih saat itu, sudah malam, ditambah hujan disertai angin kencang dan ombak yang cukup tinggi.
Baca Juga: Banjir, 208 Jiwa Warga Dusun Rasau Karya Dievakuasi
"Kami sebenarnya sudah berusaha untuk mendekati kapal kami yang terbalik. Namun karena arus cukup deras pelampung kami terbawa hingga ke tengah lautan," imbuhnya.
Diakuinya sejak terbawa arus laut, ia bersama teman-temannya kurang lebih sembilan jam dari pukul 23.00 WIB terombang ambing di lautan.
"Beruntung sekitar pukul 08.00 WIB keesokan harinya, kami yang sudah mulai pasrah bertemu kapal tanker. Namun karena ombak saat ini masih cukup tinggi kapal tanker tidak berani mendekat dan akhirnya kami diselamatkan dan dinaikkan oleh awak kapal tugboat," kata Purwanto.
Setelah diselamatkan kapal tugboat, ia bersama teman-temannya berhasil mendarat di Sungai Kakap dan di jemput oleh tim Basarnas yang kemudian dibawa ke Posko penanggulangan bencana di Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) di Jalan Komyos Sudarso Pontianak Barat.
Lebih lanjut, Purwanto berharap 10 temannya segera ditemukan dalam keadaan selamat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BRI Perkokoh Kemitraan Strategis dengan SSMS untuk Tingkatkan Skala dan Keberlanjutan Industri Sawit
-
151 Penyandang Disabilitas Terima Paket Sembako dan Nutrisi
-
Petugas Lapas Sintang Gagalkan Penyelundupan Sabu Dalam Paket Makanan
-
Laporan Keberlanjutan BRI Diakui Internasional, Perkuat Posisi sebagai Pemimpin Praktik ESG di Asia
-
Program Yok Kita Gas BRI Kumpulkan Ribuan Kilogram Sampah Plastik dan Kurangi Jejak Karbon