SuaraKalbar.id - Senjata tradisional Kalimantan Barat belum banyak diketahui orang. Ada sejumlah senjata tradisional dari Kalbar.
Senjata tradisional merupakan alat yang dihasilkan oleh suatu kebudayaan dan hubungannya lekat dengan masyarakat, serta digunakan untuk berlindung dari serangan musuh, atau juga keperluan kehidupan seperti berladang dan berburu pada zaman dahulu.
Senjata tradisional di Indonesia sangatlah beragam, mengingat banyaknya suku dan kebudayaan yang berkembang pada suatu suku tersebut, tak terkecuali di Kalimantan Barat.
Berikut 5 senjata tradisional Kalimanta Barat dan asal usulnya.
Baca Juga: 12 Lagu Daerah Kalimantan Barat, Lengkap Beserta Liriknya
1. Mandau
Senjata tradisional suku Dayak pada masa lampau dan masih dipertahankan oleh suku Dayak hingga kini. Mandau ini sejenis dengan parang dan berbentuk panjang, terbuat dari bahan pilihan yang diambil dari batu gunung yang mengandung besi.
Mandau juga dikenal dengan senjata yang memiliki kekuatan gaib, yang diperoleh dari proses pembuatannya yang melalui ritual tertentu, serta Mandau yang digunakan untuk memenggal lawan. Orang pada zaman dahulu meyakini bahwa semakin banyak memenggal kepala orang, maka makin sakti Mandau tersebut.
2. Talawang
Talawang merupakan tameng atau perisai khas dari suku Dayak, yang digunakan untuk melengkapi Mandau. Talawang berbentuk persegi panjang yang dibuat meruncing pada bagian atas dan bawahnya. Panjang Talawang sekitar 1-2 meter dengan lebar maksimal 50 cm, pada bagian luarnya dihias dengan ukiran yang menggambarkan kebudayaan suku Dayak, dan pada bagian dalamnya terdapat pegangan.
Baca Juga: Serapan Anggaran Covid-19 di Kalbar Masih Rendah, Diduga Ini Penyebabnya
Sama halnya dengan Mandau, Talawang lahir dari kepercayaan masyarakat yang menganggap senjata ini memiliki kekuatan magis. Talawang terbuat dari kayu Ulin, kayu Besi, atau kayu Liat yang daya kekuatannya lebih dibandingkan kayu jenis lainnya. Meskipun ketiga jenis kayu ini cukup kuat, masanya tidaklah berat sehingga tepat untuk dijadikan senjata.
3. Sipet
Sipet merupakan bahasa daerah untuk senjata tradisional yang cara penggunaannya ditiup. Senjata Sipet terdiri dari dua bagian, yaitu Sipet atau Selongsong yang terbuat dari bambu atau kayu berongga, sedangkan yang kedua adalah Demek atau anak sumpit .
Cara kerja senjata ini digunakan secara bersamaan, dengan jarak tembakkan mampu mencapai 200 meter. Senjata tradisional ini digunakan untuk berburu maupun dalam pertempuran terbuka atau sebagai senjata rahasia untuk pembunuhan secara diam-diam. Di dalam Sipet biasanya akan diisi racun yang berasal dari getah pohon ipuh, yang dikenal mematikan dan belum ditemukan penawarnya.
4. Lonjo
Senjata tradisional suku Dayak adalah Lonjo, senjata ini berupa mata tombak yang terbuat dari besi dan dipasang atau diikat dengan menggunakan anyaman rotan dan bertangkai yang terbuat dari bambu atau kayu keras.
Sama halnya dengan Mandau dan Talawang, Lonjo juga dikeramatkan oleh orang Dayak. Semakin banyak nyawa yang dibunuh menggunakan Lonjo, akan semakin besar energi atau kekuatan pada sebuah Lonjo ini.
5. Dohong
Berasal dari suku Dayak Ngaju, senjata tradisional ini hampir serupa dengan keris yang dinamakan sebagai Dohong. Banyak masyrakat Dayak yang mempercayai senjata tradisional satu ini sebagai senjata tertua milik suku Dayak Ngaju.
Itulah sederet senjata tradisional Kalimantan Barat.
Kontributor : Kiki Oktaliani
Berita Terkait
-
Kabar Gembira! UMK Kalimantan Barat 2025 Dipastikan Naik: Tembus Rp 3,5 Juta?
-
Modal Cuma-Cuma dari Astra, Warga Gang Durian Bertahan Budidaya Ikan Nila Meski Tantangan Menghadang
-
Novel Berburu Restu: Pernikahan Impian Gratis 0 Rupiah di KUA
-
Jatam Ungkap Cara KCP 'Usir' Warga Lokal dari Lokasi Tambang: Sungai Diracun, Sekolah Ditutup
-
Dimana Lokasi Kantor Desa Mirip Istana Garuda IKN? Publik Terbelah Gegara Desain Kepalanya
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Debat Pilkada Dianggap Gagal, Aktivis Minta Solusi Lokal untuk Krisis Iklim di Kaltim
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
Terkini
-
Polda Kalbar Perketat Pengawasan Politik Uang Jelang Pilkada Serentak 2024
-
Golkar Kalbar Gelar Sayembara Tangkap Pelaku Politik Uang di Pilgub 2024
-
Kebakaran Hebat Melanda Pasar Melati di Kubu Raya, 8 Kios Hangus Terbakar
-
Kenapa Samsung S24 Ultra Mahal?
-
Kasus Korupsi BP2TD Mempawah Terus Berjalan, Polda Kalbar Pastikan Tidak Mandek