Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Rabu, 28 Juli 2021 | 19:06 WIB
Proses serah terima oksigen dari Pemerintah Sarawak ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (28/7/2021). (Ocsya Ade CP)

SuaraKalbar.id - Provinsi Kalimantan Barat atau Kalbar impor oksigen dari Malaysia setelah kehabisan stok oksigen.  Malaysia pun memberikan bantuan.

Pemerintah Malaysia membantu pengadaan 95 ton oksigen untuk penanganan Covid-19 di Kalimantan Barat. Ada kisah perjuangan dibalik misi kemanusiaan ini.

Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) di Kuching Yonny Tri Prayitno saat ditemui di zona netral perbatasan Indonesia-Malaysia di antara Border Entikong, Sanggau dan Tebedu, Sarawak, menceritakan awal perjuangan mendapatkan pasokan oksigen ini.

Pada masa pandemi Covid-19 ini, memang ada pelarangan ekspor impor melalui perbatasan. Sementara, ada permintaan bantuan oksigen dari Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji pada 19 Juli 2021. Kala itu mendekati libur Idul Adha pada 20 Juli 2021.

Baca Juga: 10 Alat Musik Tradisional Kalimantan Barat, dari Sape sampai Hadrah

"Dari situ, lalu saya coba melakukan pendekatan dengan Ketua Menteri Sarawak. Kita mulai dengan berkirim surat. Lalu malam Rabu 21 Juli kita dapat kabar ada persetujuan dan dukungan," jelas Yonny.

Proses pemindahan iso tank oksigen dari mobil pengangkut Malaysia ke Kalimantan Barat, Rabu (28/7/2021). (Suara.com/Ocsya Ade CP)

Lalu pada Kamis, 22 Juli 2021, bertepatan dengan Hari Sarawak, Ketua Menteri Sarawak Datuk Patinggi Abang Johari Tun Openg membuat pernyataan di media massa Malaysia untuk mendukung dan membantu pasokan oksigen.

Setelah mendapat keputusan bantuan ini, Pemerintah Kalbar akhirnya mengirimkan Iso Tank perusahaan swasta ke Border Entikong untuk dibawa ke Sarawak. Setelah berproses pengisian di Sarawak, Iso Tank tersebut dikirim balik ke Kalbar.

Kemudian pada malam harinya, sambung Yonny, Iso Tank dibawa menuju Entikong. Bahkan saat itu pihaknya dibantu untuk dibukanya border hingga pukul 21.00 Wib.

"Ini cerita untuk pengiriman satu Iso Tank pertama. Kemudian pada Jumat 23 Juli kita proses semuanya dalam satu hari. Perjuangan untuk mempercepat proses ini hanya terhambat hari libur," jelas Yonny.

Baca Juga: Kalbar Impor Oksigen dari Malaysia, BC: Totalnya Sudah 95 Ton

Dikatakan dia, dalam kondisi tertentu apalagi darurat, pelaksanaan ekspor impor oksigen bisa dilakukan Pemerintah Sarawak dengan Kalbar. Selama ini masih satu rumpun atau perbatasan darat. Artinya, tidak perlu harus menunggu persetujuan pemerintah pusat.

"Jadi, tidak bisa Pemerintah Sarawak ekspor untuk seluruh Indonesia. Saya dengar dari Gubernur Kalbar juga mendapatkan dukungan dari Menko. Jadi, kami membantu proses di sini. Ini kasus khusus, darurat kemanusiaan untuk menangani pandemi Covid-19," katanya.

Rabu (28/7/2021) siang tadi, ada tiga Iso Tank yang totalnya berisi 50 ton oksigen diimpor dari Sarawak. Pengiriman oksigen ini melanjutkan yang sudah dilakukan sebelumnya pada 23 dan 24 Juli lalu.

"Kita bekerja keras membantu Gubernur Kalbar mulai 19 Juli hingga berhasil pada 23 Juli kita bisa mengirimkan oksigen satu Iso Tank, lalu satu Iso Tank lagi pada hari berikutnya," jelasnya.

Namun untuk impor kali ini, karena sudah ada proses pendekatan, maka Pemerintah Sarawak melepas secara simbolis Iso Tank oksigen dengan misi kemanusiaan untuk Provinsi Kalbar.

"Karena kita ketahui kondisi pandemi Covid-19 proses ekspor impor di border ditutup. Namun karena ada kemanusiaan dan adanya permintaan dari Gubernur Kalbar maka khusus oksigen dibuka dan diizinkan untuk mengirim oksigen ke Kalbar," terangnya.

Timbalan Ketua Menteri Sawarak yanh juga Menteri Infrastruktur dan Pembangunan Pelabuhan Sarawak YB Tan Sri Datuk Amar Dr. James Jemut Masing melepaskan tiga Iso Tank berisi oksigen di zona netral.

Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah melanda bukan hanya Negara Malaysia, malah terjadi pada seluruh dunia termasuk negara tetangga Indonesia.

Berdasarkan laporan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya Provinsi Kalbar, terjadi peningkatan sangat tinggi. Dalam kondisi itu, kata dia, sehingga sangat diperlukan oksigen besar ditahap yang kritikal.

"Oleh karena itu atas dasar hubungan diplomatik serta kerjasama yang erat, maka kerajaan Sarawak Malaysia telah memberikan persetujuan untuk memberikan dan membantu menyalurkan serta mengekspor keperluan darurat oksigen kepada Provinsi Kalbar Indonesia," katanya.

Meski demikian, tidak mengenyampingkan aturan Pemerintah Sarawak. Berdasarkan syarat-syarat yang dikeluarkan Jawatankuasa Pengurusan Bencana Negeri Sarawak (JPBNS), suplaier hanya boleh dari organisasi yang memiliki lisensi.

Kemudian pergerakan kontainer dan transporter pun hanya dibatasi ke Border Tebedu saja. SOP pencegahan penyebaran Covid-19 harus dipenuhi diantaranya transporter atau pemandu harus menggunakan masker ganda sewaktu melakukan proses.

Lalu membatasi kontak fisik dan senantiasa menggunakan hand sanitizer serta fasilitas yang telah digunakan perlu disterilisasi segera. Setelah semua syarat dipenuhi, maka pengiriman oksigen dari Sarawak ke Kalbar inipun bisa terlaksana.

"Saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Saya berharap bantuan yang diberikan dapat membantu meringankan masalah yang dihadapi Provinsi Kalbar," ucapnya.

Sebelumnya, kata James, pada 23 dan 24 Juli lalu sebanyak tiga kontainer Iso Tank telah dikirimkan ke Provinsi Kalbar. Kemudian pada hari ini ada tiga kontainer Iso Tank kembali dikirimkan.

"Sehingga jumlah keseluruhan tujuh (satu Iso Tank menyusul) kontainer Iso Tank dikirimkan ke Provinsi Kalbar. Kita berdoa agar situasi pandemi Covid-19 ini akan dapat dibendung dan menurun," ucapnya.

Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad yang menerima langsung bantuan oksigen ini. Dengan bantuan dan dukungan oksigen ini, kata dia, tentunya sangat membantu Provinsi Kalbar.

"Kita tentu sangat berterima kasih atas kerjasama ini. Karena untuk minggu ini kita didukung empat Iso Tank. Mudah-mudahan kedepan juga demikian sehingga bisa menjaga pasokan kebutuhan oksigen di Kalbar," harapnya.

Selama ini pasokan oksigen di Kalbar hanya bisa bertahan hingga lima hari. Maka dengan bantuan ini, kata dia, bisa menambah pasokan oksigen hingga tujuh hari.

"Hal ini tentunya sangat membantu. Kemudian kedepannya harapan Pemerintah Provinsi Kalbar kita ingin menyampaikan pesan kerja sama ini akan terus berlanjut diteruskan. Lalu kemungkinan juga akan ditingkatkan pada sektor-sektor lainnya," kata dia.

Kerja sama ini merupakan sesuatu hal yang baik. Sambutan yang baik dari pemerintah Malaysia juga perlu diapresiasi. Karena bagaimanapun juga, kata Pangdam, saat ini oksigen sangat penting.

"Sehingga bantuan ini sangat bisa membantu warga Kalbar yang saat ini tengah kesulitan dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat sekarang. Kita lakukan kawalan sampai tujuan," tutupnya.

Kontributor : Ocsya Ade CP

Load More