SuaraKalbar.id - Hari ini sekolah di Pontianak dibuka. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memantau langsung pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di sekolah di daerah itu, Senin (30/8/2021).
"Hasil pantauan saya secara langsung PTM secara terbatas yang mulai dilaksanakan sejak 18 Agustus 2021 lalu, secara umum berjalan lancar dan aman, sekolah-sekolah yang menggelar PTM juga telah melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, mulai dari perlengkapan sarana prasarananya hingga jumlah siswa maupun jadwal pembelajaran yang diatur sedemikian rupa," katanya di Pontianak, Kalimantan Barat.
Wali Kota Edi Rusdi Kamtono memantau langsung PTM di SDN 03 dan SMPN 3 Kota Pontianak.
Ia memasuki kelas dan berkomunikasi dengan siswa untuk mengingatkan mereka agar tetap mengenakan masker serta mencuci tangan saat hendak masuk kelas maupun meninggalkan kelas.
Baca Juga: Wali Murid SMPN di Semarang Buat Surat Pernyataan Tak Perbolehkan Anaknya Ikut PTM
"Adik-adik senang tidak sudah bisa belajar di sekolah?" kata dia.
Para siswa pun serentak menjawab senang karena bisa bertemu guru dan teman-teman di sekolah.
Hasil pengamatannya, PTM di SDN 03 berjalan baik dan sesuai harapan karena menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Bahkan, siswa SD kelas satu tertib dan patuh mengenakan masker selama proses belajar mengajar, sedangkan para guru kerap mengingatkan siswa untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Pihaknya juga memastikan para guru sudah mendapatkan vaksin COVID-19. Untuk penyiapan fasilitas penunjang penerapan protokol kesehatan di sekolah, vaksinasi menjadi kewajiban.
Baca Juga: Waduh! Sejumlah Wali Murid SMPN di Semarang Buat Surat Pernyataan Larang Anaknya Ikut PTM
"Sarana prasarana yang wajib itu seperti tempat cuci tangan lengkap dengan sabun, pengukur suhu tubuh dan siswa diwajibkan menggunakan masker termasuk bagi orang tua yang mengantar anak ke sekolah," katanya.
Edi mengajak para siswa untuk menjadi duta siswa tangguh terhadap pandemi COVID-19, yang mana mereka menjadi contoh bagi siswa-siswa lainnya dalam kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan. Dengan demikian, mereka juga akan menjadi contoh bagi lingkungan tempat tinggalnya terutama keluarga.
"Misalnya mereka (siswa, red.) pulang ke rumah maka akan mengingatkan orang tua dan kakak-kakaknya jika seandainya tidak menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Ia berharap, ada kerja sama antara kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa untuk memperlancar proses PTM selama pandemi COVID-19.
"Kita juga akan terus melakukan evaluasi setiap hari perkembangan proses pembelajaran tatap muka," ungkapnya.
Kepala SDN 03 Kota Pontianak Cahaya Hairani mengatakan selama PTM, pihaknya menerapkan protokol kesehatan secara ketat sesuai dengan SOP PTM. Para guru juga mengawasi secara ketat siswa-siswanya selama proses belajar mengajar.
"Guru-guru juga rutin berkeliling untuk melihat penerapan protokol kesehatan di kalangan siswa," katanya.
Proses PTM di sekolah yang dipimpinnya sudah dimulai sejak Senin (23/8). PTM juga dilakukan secara terbatas dan bertahap terhadap siswa SDN 03 yang berjumlah 740 siswa.
"Proses evaluasi juga dilakukan setiap hari bersama guru-guru," katanya.
Jumlah siswa yang mengikuti PTM dalam satu kelas hanya 50 persen dari keseluruhan siswa setiap kelas, selebihnya mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah. Para guru juga terus melakukan pengawasan terhadap siswanya dalam menerapkan protokol kesehatan sehingga mereka terbiasa dengan aturan tersebut.
"Sejauh ini siswa kelas satu juga sudah disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Sinergi KKN Unila, UPTD Puskesmas Kalianda, dan PKK Cegah Stunting dan PTM
-
3 Jenis Penyakit Tidak Menular Paling Banyak Diderita Orang Indonesia dan Cara Mengurangi Risikonya
-
Posyandu Untuk Lansia di Aceh Barat
-
Aturan PTM Terbaru: Pembelajaran Disetop Jika Siswa Positif Covid-19
-
Satgas Covid-19: Anak Perlu Diajarkan Disiplin Prokes Selama Sekolah PTM
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Papua Global Spices dalam BRI UMKM Expo (RT) 2025: Ingin Pala Diterima secara Luas di Pasar Dunia
-
Anggota DPRD Singkawang Terpilih yang Jadi Terpidana Kasus Pencabulan Anak Jalani Sidang Perdana
-
Program Makan Bergizi Gratis di Kalimantan Barat Meluas, Kini Sudah Mencapai 154 Sekolah
-
Pelaku Pembunuhan di Kapuas Hulu Diamuk Massa, Kini Dalam Kondisi Kritis
-
Heboh Perampokan Berawal dari COD Teman Kencan MiChat di Pontianak