SuaraKalbar.id - Sarang burung walet di Kalbar didorong jadi komoditi ekspor unggulan Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo saat melakukan peninjauan produksi unit usaha pencucian sarang burung walet PT Borneo Walet Lestari di Pontianak.
"Kami dorong sebagaimana arahan Presiden bagaimana keunggulan yang ada menjadi komoditas ekspor seperti sarang walet ini," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Sabtu (11/9/2021).
Ia mengatakan pihaknya akan menjajaki kerjasama dengan negara tujuan ekspor sarang burung walet dari Indonesia. Sehingga pasarnya semakin lebar.
"Sarang burung walet sangat diminati. Selain China, ada 16 negara lainnya yang kita jajaki untuk kerjasama. Sehingga pasar semakin lebar," kata dia.
Baca Juga: PON Papua 2021: Lifter Putri Kalbar Diska Oktaviani Incar Medali Emas
Selanjutnya ia mendorong anak muda untuk mengambil peranan di sektor pertanian termasuk di sarang burung walet.
"Terkait tantangan tentu ada namun terus dicarikan solusi secara bersama dari Kementan dan pemerintah daerah," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, M. Munsif menyebutkan bahwa saat ini sudah ada empat perusahaan yang memproduksi usaha pencucian sarang burung walet di Kalbar. Menurutnya perusahaan tersebut tengah melakukan Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Hal itu sesuai amanat Undang-Undang Nomor 18 tahun 2009 Jo. UU Nomor 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
"Perusahaan yang usahanya pada pencucian sarang burung walet di Kalbar di antaranya PT Faicheung Birdnest Industry, PT. Bao Yan Tang, PT Sakura Walet Kalimantan dan PT Borneo Walet Lestari," kata dia.
Ia menyebutkan bahwa pada 2021 produksi sarang walet di Kalbar sudah mencapai 5.160 kilogram. Sebanyak 252,3 kilogram atau 4,9 persen telah diekspor ke China oleh PT Faicheung Birdnest Industry.
Baca Juga: Atlet Kalbar Siap Berikan Terbaik di PON Papua
"Dari catat sejauh ini juga masih 3.580 rumah walet di Kalbar belum teregistrasi," katanya.
Saat ini PT BWL yang dikunjungi Mentan RI selain melakukan usaha produksi pencucian sarang walet juga telah menghasilkan produk nutrisi remahan dan terian sarang burung walet berkualitas dengan merek Chun Yanwo dengan kemasan mulai 25 gram - 50 gram.
Sementara itu, Owner PT BWL Gulam M mengatakan bahwa perusahaan berdiri sejak dua tahun lalu. Saat ini produksinya 240 - 260 kilogram per bulan. Dengan hadirnya Mentan di tempat produksinya sangat menyambut baik dan merespon yang menjadi tantangan usahanya selama ini.
"Untuk pasar kami masih di Indonesia saja belum ekspor. Namun dengan hadirnya Mentan ke sini sangat merespon baik dan siap mendukung. Kami juga mengucapkan dukungan Pemrov Kalbar," katanya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- 3 Tempat Netral yang Lebih Cocok Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- Striker Langganan STY Tak Dipanggil Patrick Kluiver Berakhir Main Tarkam
- 5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Pilihan
-
Statistik Timnas Indonesia Makin Hancur! Perbandingan Dibantai Jepang Era Kluivert dan STY
-
4 Rekomendasi HP Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Kamera 50 MP Full Keunggulan
-
Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
-
6 Mobil Termurah di Indonesia 2025, Harga Baru Bukan Bekas cuma Rp 100 Jutaan
-
5 Rekomendasi HP Gaming Rp 4 Jutaan Terbaik Juni 2025. Performa Ngebut Libas Semua Game
Terkini
-
KPK Lelang 81 Barang Sitaan Korupsi, Ini Syaratnya Kalau Mau Ikutan!
-
Tiga Warga Kalbar Meninggal Saat Ibadah Haji 2025
-
Sekolah Swasta Penerima Bantuan Dilarang Naikkan Iuran, Disdikbud Kalbar Lakukan Pengawasan Ketat
-
6 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp 50 Juta yang Nyaman untuk Keluarga
-
Bagi-bagi Saldo DANA Kaget! Klik Sekarang dan Rasakan Kejutannya