SuaraKalbar.id - Seorang guru bernama Bharti Kalra berhati mulia. Ibu guru Bharti Kalra membagikan HP gratis ke murid miskin untuk belajar online. Sebab banyak sekolah di seluruh dunia ditutup dan pembelajaran dilanjutkan secara daring karena pandemi COVID-19.
Bharti Kalra tidak tinggal diam saat dihadapkan pada situasi ini. Dia bertekad semua muridnya punya perlengkapan mumpuni sehingga tiada yang ketinggalan pelajaran.
Bharti Kalra adalah guru India. Di India, menurut badan PBB yang menangani kesejahteraan anak (Unicef), penutupan 1,5 juta sekolah akibat lockdown berdampak pada 247 juta pelajar.
Dikutip dari Suara.com, tercatat hanya satu dari empat anak yang punya akses internet.
Baca Juga: Banyak Masyarakat Indonesia Incar Beli Apartemen di Australia Selama Pandem, Ini Alasannya
"Tingkat kelulusan kelas 10 dan kelas 12 mencapai 100 persen. Ini terjadi ketika kami tidak bisa tatap muka dan harus beralih ke daring. Prestasi ini sangat memuaskan," kata Bharti yang menjabat sebagai wakil kepala sekolah sebuah sekolah negeri di Delhi.
Dalam sistem pendidikan India, hasil ujian kelas 10 dan kelas 12 sangat menentukan bagi pelajar secara akademis.
Namun, raihan ini bukan perkara gampang.
Sekolah yang dikelola Bharti punya 2.600 murid, sebagian besar berasal dari keluarga tidak mampu.
Tatkala pandemi Covid mulai melanda India, Bharti paham bahwa pembelajaran harus beralih ke daring. Dia juga mafhum bahwa siswa-siswinya tidak mampu memperoleh teknologi yang diperlukan untuk belajar online.
Baca Juga: Angka Imunisasi Anak Masih Rendah Selama Pandemi Covid-19
Melalui bantuan teman dan sanak saudaranya, Bharti sanggup mengadakan 321 'smartphone' alias ponsel pintar untuk dibagikan kepada murid-murid yang memerlukan.
Menurut Bharti, sekolahnya mampu mencatat kelulusan 100 persen lantaran para murid mendapat ponsel secara cuma-cuma untuk belajar.
Pemerintah Delhi pun setuju. Karena itu, pada peringatan Hari Guru bulan September, Bharti menerima penghargaan atas berbagai upayanya.
Lantas apa yang membuat Bharti berupaya sedemikian keras bagi para muridnya?
Kematian dalam keluarga murid
Pada Juli lalu, ketika pandemi Covid memaksa penutupan sekolah, Bharti ditugaskan untuk mengawasi proses pembelajaran daring.
Berita Terkait
-
Skandal Raffi Ahmad Sang Utusan Khusus Presiden: Digugat ke Pengadilan saat Pandemi Covid-19
-
Kemendikdasmen Gandeng Skolla Hadirkan Pengalaman AI dan Metaverse di Belajar Online
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 3 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- Semakin Ganas, 3 Winger Persib Bandung di BRI Liga 1 Musim Depan
- Mengenal Sosok Nadya Pasha, Ramai Disebut Istri Indra Bruggman dan Sudah Punya 3 Anak
Pilihan
-
5 Sunscreen SPF 50 Terbaik untuk Kulit Berjerawat, Terasa Ringan Lebih Cepat Meresap
-
Daftar 5 Sunscreen untuk Kulit Berjerawat, Cegah Penuaan Dini Kandungan SPF Teruji
-
Setelah Naik Tinggi Imbas Perang Iran-Israel, Harga Minyak Dunia Akhirnya Stabil
-
Potret Ayah dan Ibu Justin Hubner, Calon Mertua Jennifer Coppen?
-
Daftar 7 Sepatu Lari Brand Lokal Terbaik, Kombinasi Kenyamanan dan Daya Tahan
Terkini
-
Tips Merawat Mobil Listrik agar Tetap Optimal dan Tahan Lama
-
Polda Kalbar Bongkar Sindikat Oli Palsu! Ini Tips Jitu Hindari Produk Abal-Abal
-
Bus Tabrak Warung di Kubu Raya, Satu Orang Tewas, Polisi Buru Truk Kabur
-
Warga Keluhkan Pelayanan Perpustakaan Kalbar, Petugas Dianggap Tak Ramah
-
BRI Komitmen untuk Tumbuh Secara Sehat dan Berkelanjutan