SuaraKalbar.id - Ritual adat Seserahan Hutan di Batu Balian, Desa Paau, Kabupaten Banjar, sejak dua tahun terakhir kembali dihidupkan, memiliki daya tarik tersendiri yang memikat para wisatawan.
Ritual adat Seserahan Hutan telah dijalani masyarakat setempat sejak 200 tahun lalu dan baru menjadi event wisata pada 2020 lalu.
Ritual adat budaya itu digelar selama dua hari 20-21 September 2021, dihadiri dari berbagai kalangan mulai anggota aewan, pegiat alam bebas, pemerhati lingkungan dan lain-lain.
Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Paau, Aspiani yang juga Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menjelaskan bahwa ritual adat Seserahan Hutan sudah ada semenjak tahun 1800-an oleh tetuha dan nenek moyang secara turun-temurun.
“Seserahan Hutan ini dimeriahkan berbagai agenda, salah satunya river tubing, memasak seserahan, penampilan kesenian bakuntau, juga foto contest,” kata Aspiani dilansir dari Kanalkalimantan, Kamis (23/9/2021).
Sebelum acara puncak dimulai yaitu ritual seserahan hutan, dibacakan doa-doa secara agama Islam oleh para tokoh adat.
“Setelah prosesi adat selesai dilaksanakan, makanan yang sudah dimasak seperti lamang dan lainnya dibagikan kepada para tamu dan pengunjung,” jelas Aspiani.
Cholik, salah satu pengunjung Seserahan Hutan di Batu Balian Desa Paau mengaku, sangat terkesan dengan berbagai agenda pada seserahan hutan tersebut, karena banyak ilmu dan pengetahuan yang dapat diambil dari kegiatan di alam terbuka itu.
“Semoga setiap tahunnya bisa kembali digelar Seserahan Hutan ini, karena ini adalah budaya yang harus diletarikan,” ucap Cholik.
Baca Juga: Usai Bercumbu, Pria Gay Asal Banjarbaru Habisi Nyawa Pasangan Sejenis di Terminal Gambut
Sekada diketahui, Objek Wisata Batu Balian di Desa Paau menyajikan pemandangan alam yang menawan dan eksotik.
Mulai dari pegunungan dan sungai, menuju wisata alam Batu Balian harus ditempuk dengan menggunakan transportasi air kelotok sekitar satu jam dari pelabuhan Tiwingan Lama, Riam Kanan, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar.
Berita Terkait
-
Peneliti Ungkap Alasan Perkawinan Ngrangda Jadi Momok Masyarakat Bali
-
Kabar Duka, Begini Kronologi Warga Desa Antasan Senor Tewas Kesetrum
-
Data 10 Kabupaten dan Kota di Kalimantan Selatan yang Kebanjiran Hari Ini
-
Banjir Semakin Meluas, Pemprov Kalsel Tetapkan Status Tanggap Darurat
-
Kembali Jalani Ritual Adat Bali, Jessica Iskandar Disentil Warganet Begini
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
BRI Perluas Inklusi Keuangan Lewat Teras Kapal untuk Wilayah Pesisir
-
Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam saat Banjir Rob, Wali Kota Imbau Orang Tua Perketat Pengawasan
-
Poster Roadshow Pengobatan Alternatif di Pontianak Dipastikan Hoaks, Diskominfo Imbau Warga Waspada
-
Suami-Istri Tewas Setelah Sepeda Motor Tabrak Gorong-Gorong di Mentebah Kapuas Hulu
-
Bocah 10 Tahun yang Hilang Saat Banjir Rob di Pontianak Ditemukan Meninggal Dunia