SuaraKalbar.id - Kisah pembunuhan 7 perwira TNI di peristiwa Pemberontakan G30SPKI atau G30S PKI menyimpan kengerikan dan kesadisan. Salah satunya cerita Letnan Jenderal Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono atau yang akrab dipanggil MT Haryono dibunuh.
Berdasarkan penuturan dari anak-anak MT Haryono yang tertuang dalam buku ‘Kunang-Kunang Kebenaran di Langit Malam: Penuturan Anak-Anak Pahlawan Revolusi’, sehari sebelum ayahnya tewas mereka mendapat berbagai firasat.
Secara tiba-tiba, ada seseorang misterius yang diduga sebagai tentara menanyakan lokasi rumah dari MT Haryono kepada anak-anaknya.
Putri bungsu MT Haryono, Enda Marina mengatakan satu malam sebelum peristiwa, dia bermimpi sang ayah ditusuk tombak oleh sejumlah orang misterius hingga tak berdaya.
Baca Juga: Pendukung PKI Disebut Susupi TNI: Isu Usang, Perdebatan Komunisme Distop Sajalah
Sementara firasat lain juga dirasakan oleh Harianto Haryono, anak sulung M.T. Haryono. Harianto menuturkan sebuah momen di mana sang ayah tiba-tiba mengajaknya mengobrol soal politik.
Padahal, Harianto tahu betul, sang ayah tak pernah membahas permasalahan politik dengan anak-anaknya.
Bahkan, Harianto yang akrab disapa Babab mengutarakan sebuah petuah yang disampaikan oleh M.T. Haryono kepadanya.
“Bab, kalau kamu sudah besar nanti, sebaiknya hindarilah berpolitik. Karena politik itu sangat berisiko. Politik itu menghalalkan segala cara. Selagi kamu berada dalam satu kelompok, kelompok itu akan menganggapmu sebagai teman,” ucap MT Harjono pada Babab.
“Tetapi begitu kamu berpisah, kamu akan dianggap sebagai musuh. Persahabatan dan kebajikan yang telah kamu lakukan di masa yang sudah-sudah, akan mereka lupakan. Makanya kamu tak perlu masuk politik. Masuk tentara boleh, tapi masuk politik, sekali lagi, jangan!,” seru sang jenderal terakhir kalinya kepada sang putra.
Baca Juga: Sejarah Peristiwa Gerakan 30 September 1965 dalam Berbagai Versi
Saat itu, rencana penculikan dan pembunuhan jenderal-jenderal Angkatan Darat telah beredar di sejumlah kalangan.
Berita Terkait
-
Prabowo Ungkap Dalang Pemberontakan PKI di Madiun: Seolah-olah Komunis, Musso-Semaun Dibawa Belanda
-
Subarkah Hadisarjana Ternyata Sosok di Balik Kesuksesan Film G 30 S/PKI
-
Disiapkan Tempat Sembunyi Neneknya, Ini Cerita Anies Baswedan Soal PKI
-
Babak Sejarah Indonesia yang Hilang, Penculikan Soekarno-Hatta oleh DN Aidit
-
Di Balik Ketenangan Pulau Dewata: Kisah Pilu dan Upaya Berdamai dengan Tragedi 1965
Tag
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
Desa BRILiaN Hargobinangun Kelola Sampah Digital dan Pariwisata, UMKM Tumbuh Bersama BRI
-
SPMB 2025 Kota Pontianak, Ini Daftar Sekolah yang Buka Jalur Domisili untuk Siswa Luar Kota
-
Kalbar Akan Bentuk 2.038 Koperasi Merah Putih, Ini Syarat Untuk Jadi Anggota dan Raih Manfaatnya!
-
Pengundian Dilakukan Transparan, Para Pemenang Menerima Hadiah BRImo FSTVL 2024
-
Mengungkap Sejarah Suku Dayak, Dari Rumah Panjang Hingga Mitos Panglima Burung