Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 25 Oktober 2021 | 14:09 WIB
Foto bersama usai penandatanganan kerjasama antara Pemda Bengkayang dengan PT SMI [Suara.com/Antara]

SuaraKalbar.id - Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, resmi melakukan pinjaman lewat Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp250 miliar untuk pembangunan infrastruktur daerah tersebut.

"Pembangunan infrastruktur melalui program PEN di Kabupaten Bengkayang segera dilakukan bahkan sudah dalam proses," ujar Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis saat dihubungi di Bengkayang, Senin.

Ia menjelaskan bahwa pinjaman yang ada akan dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan. Sehingga diharapkan dapat mendorong pengembangan pada sektor pertanian, perkebunan, dan juga pariwisata di Kabupaten Bengkayang. Tentunya juga diharapkan dapat memajukan daerah atau membangun Indonesia dari pinggiran.

"Kesepakatan yang dilakukan oleh PT SMI dengan Pemkab Bengkayang merupakan upaya Pemerintah Pusat dalam menyelamatkan perekonomian daerah yang terdampak COVID-19. Program PEN diluncurkan sebagai stimulus untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional," jelasnya.

Baca Juga: Toyota Land Cruiser VX 80 Gagal Diselundupkan, Saat Ditinggal Driver Mesin Masih Menyala

Ia menambahkan pengerjaan fisik dari pinjaman PEN tersebut dilakukan tahun ini. Dengan program PEN tersebut Darwis berharap dapat memberikan dampak pembangunan di daerah dan mengejar ketertinggalan.

"Dengan program PEN ini ketinggalan akan tercapai. Tinggal yang lain kita cari dana ditambah DAU kita. Kita yakin apabila ini didukung oleh semua stakeholder, infrastruktur yang dulu kita tertinggal ini bisa membuka daerah-daerah ekonomi baru dan tujuannya untuk kepentingan masyarakat," kata dia.

Menurutnya, sesuai regulasi mengenai program PEN harus dilakukan pengawasan untuk ditayangkan dari pihak konsultan untuk beberapa ruas jalan yang hendak dikerjakan. Hal itu arena untuk pembangunan dari dana tersebut, paling tidak kita harus menyerap 50 persen dari anggaran PEN.

"Kita perkirakan sampai detik pertama bisa sampai 70 persen. Tahun ini sudah bisa ditayangkan beberapa ruas jalan dan kemungkinan ruas jalan sungai Pangkalan 1 sampai Capkala yang akan ditayangkan terlebih dahulu," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Pembiayaan dan Investasi PT SMI, Sylvi J.Gani mengatakan penandatanganan perjanjian pinjaman PEN ini merupakan salah satu bentuk langkah responsif dan dukungan pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan atas dampak dari pandemi COVID-19 yang sangat mempengaruhi perekonomian di daerah.

Baca Juga: Penyelundupan Toyota Land Cruiser VX 80 di Perbatasan Digagalkan, Sopir Melarikan Diri

"Dalam pelaksanaannya, PT SMI senantiasa berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan atas penyaluran dana pinjaman PEN ini agar tujuan yang dinyatakan di dalam dokumen teknis dapat tercapai seoptimal mungkin, serta mampu mendorong pemulihan ekonomi dan meningkatkan kualitas infrastruktur dasar di Kabupaten Bengkayang," kata dia.

Wakil Ketua DPRD Bengkayang, Esidorus yang sebelumnya turut menyaksikan penandatanganan kerjasama antara Pemda Bengkayang dengan PT SMI tersebut menegaskan sebagai legislatif tentu akan menjalankan fungsi pengawasan terutama dalam penggunaan anggaran. Sebab kata ia, bentuk dari pinjaman PEN tersebut mutlak kewenangan dari eksekutif, dan legislatif hanya sebatas mengetahui.

"Mari kita kontrol pemanfaatan dana pinjamannya. Kita kawal maksimal dana pinjaman tersebut yang tahun ini sudah cair," ucapnya.

Penandatanganan perjanjian pemberian pinjaman PEN tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Bengkayang dan didampingi oleh Wakil Bupati serta disaksikan oleh pimpinan DPRD dan pejabat terkait belum lama ini di Jakarta. (Antara)

Load More