SuaraKalbar.id - Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi BNPB yang berhasil dihimpun BPBD Kabupaten Ketapang per Kamis (11/11/2021) pukul 19.00 WIB menyebutkan sebanyak 2.208 rumah warga terdampak banjir di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
Meluasnya dampak banjir ini juga tercatat dari yang sebelumnya terdapat 13 desa terdampak kini menjadi 21 desa.
Selain menyebabkan rumah warga terendam, banjir juga berdampak pada sejumlah fasilitas umum, di antaranya 1 unit sarana ibadah, 1 unit kantor desa, 1 unit gedung serbaguna, 1 unit lapangan sepak bola, dan 1 unit lapangan bola voli. Ketinggian muka air berkisar antara 20 - 50 sentimeter.
Hasil pemantauan di lapangan, saat ini kondisi banjir di beberapa titik mengalami kenaikan. BPBD Kabupaten Ketapang menghimbau kepada para warga untuk selalu waspada terhadap banjir susulan, dengan memantau perkembangan debir air di Sungai Pawan.
Baca Juga: Banjir Terparah, 90 Persen Tambak Nelayan di Pulang Pisau Tersapu Banjir Rob
Banjir di Kota Banjarbaru
Banjir juga terjadi di salah satu wilayah administratif Provinsi Kalimantan. Banjir terjadi setelah hujan yang terjadi di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan pada Kamis (11/11) pukul 17.00 WITA.
BPBD Kota Banjarbaru melaporkan terdapat tiga kecamatan yang terdampak kejadian ini yakni Kecamatan Cempaka, Kecamatan Banjar Baru Selatan dan Kecamatan Landasan Ulin.
Tim dari BPBD Kota Banjarbaru diturunkan guna melakukaan pendataan dan kaji cepat dilapangan. Dalam upaya mengantisipasi adanya potensi banjir susulan, evakuasi terhadap warga masih dilakukan mengingat kondisi dilokasi saat ini masih hujan ringan.
Antisipasi dampak fenomena La Nina yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia hendaknya dapat dilakukan secara bijak.
Baca Juga: 7 Kecamatan Rentan Banjir, Bupati Cellica Nurrachadiana Minta Tim Relawan Karawang Siaga
Pengembalian fungsi lahan juga dianggap perlu. Upaya pencegahan deforestasi secara besar-besaran terus diperkuat agar fungsi lahan maupun hutan dapat dikembalikan sebagai daerah penyerapan air yang optimal, kata pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Berita Terkait
-
Bencana Hidrometeorologi Mengintai: Ini 4 Ancaman yang Wajib Anda Ketahui dan Cara Menghadapinya
-
Dharma Pongrekun Bertemu Pramono di Balai Kota, Nostalgia Masa Pilkada hingga Bahas Banjir Jakarta
-
Penampakan 95 Hektar Lahan Pertanian Terendam Banjir di Ciamis
-
Tembok Gedung Dinas SDA Jaksel Jebol usai Jakarta Diguyur Hujan Deras, Air Luber ke Jalanan
-
3 Komponen Mobil yang Rawan Berkarat usai Terobos Banjir, Jangan Disepelekan
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
Terkini
-
Gereja IFLC di Sungai Raya Terbakar, 5 Unit Damkar Dikerahkan
-
Warga Pontianak Rela Antre di Pasar Murah, Ini Daftar 3 Kecamatan yang Bakal dapat Giliran Besok!
-
Industri Ekspor Jawa Barat Tertekan, Pelaku Usaha Desak Solusi Konkret Hadapi Gempuran Tarif AS
-
10 Kampus Favorit di Kalimantan Barat, Ternyata Tak Cuma Ada di Pontianak!
-
Harga Emas Meroket! Ada yang Melonjak Hingga Rp1,9 Juta per Gram, Ini Daftar Lengkapnya