SuaraKalbar.id - Ketua DPD RI, LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta 252 peserta CPNS dan oknum Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang melakukan kecurangan dalam tes seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS 2021 ditindak tegas.
"Kita berharap para CPNS yang curang didiskualifikasi. Tidak patut mereka menjadi abdi negara. Oknum BKN yang terbukti terlibat juga harus dipecat sebagai PNS," kata LaNyalla, Kamis (2/12/2021).
Selain menyampaikan permintaan itu di sela-sela kunjungan kerjanya ke Bogor, Kamis, LaNyalla menilai pemberian sanksi secara tegas diperlukan agar kecurangan tidak terjadi kembali.
Seperti diketahui, kecurangan dalam perekrutan CPNS tersebut diungkap Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo. Kemudian, BKN menjelaskan kecurangan dalam seleksi CPNS 2021 bermoduskan remote access, yaitu komputer yang digunakan peserta bisa diakses oleh orang lain dari jarak jauh.
LaNyalla menyesalkan adanya kecurangan yang terjadi. Menurutnya, hal tersebut tidak etis dan tidak bisa ditoleransi.
"Mereka ini merusak sistem rekrutmen yang sudah diciptakan sesuai standar yang diperlukan. Karena idealnya, sistem rekrutmen yang digunakan adalah mampu menjaring CPNS yang berkualitas sesuai dengan standar passing grade yang ditetapkan," jelasnya.
Jika ada kerja sama dalam berbuat curang, tambah LaNyalla, ditakutkan kompetensi para CPNS yang diterima nantinya akan jauh dari standar yang dibutuhkan.
"Bisa jadi, tidak sesuai kecakapan ataupun kompetensinya sehingga ke depan menjadi kendala dalam melayani masyarakat," tambahnya.
Selain itu, yang lebih penting, menurut LaNyalla, kecurangan yang dilakukan berkaitan dengan moral CPNS sebagai calon abdi negara. Ia menilai tidak baik apabila calon pegawai yang seharusnya menjadi orang-orang pilihan justru berlaku tidak jujur.
Baca Juga: 8 Pejabat Negara Aktif di Pemuda Pancasila, dari Stafsus Wapres sampai Anggota Wantimpres
Untuk itu, LaNyalla mengimbau para peserta CPNS agar selalu berlaku jujur.
"Menurut saya, segala pekerjaan yang dimulai dari ketidakjujuran bukan hanya tidak berkah, melainkan akan menuntut konsekuensi berat dan hilangnya kepercayaan orang terhadap kita," ungkap dia.
Ia mengatakan kecurangan yang terjadi dapat dievaluasi oleh pihak terkait sehingga ada perbaikan terhadap sistem dan sumber daya manusianya.
"Perlu evaluasi terhadap sistem dan mekanisme pelaksanaan rekrutmen, termasuk dari segi teknologinya. BKN harus selektif dengan memilih petugas-petugas yang kredibel dan berdedikasi," pungkas LaNyalla. (Antara)
Berita Terkait
-
Ketua DPD Minta Pemuka Agama Bantu Pemerintah Selama Pandemi Covid-19
-
Kemenag Diminta Jelaskan Kenapa Indonesia Tak Dapat Kuota Haji Tahun Ini
-
Jalan Dakwah La Nyalla Mattalitti, Banyak Orang yang Tidak Tahu
-
Ketua DPD RI La Nyalla Mengutuk Serangan Bom Gereja Katedral Makassar
-
Tommy Winata Sambut Ketua DPD RI di Pesisir Barat, Ini yang Disampaikan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Cara Memilih Warna Lipstik Sesuai Undertone Kulit agar Wajah Tampak Cerah
-
Pilihan Bedak Wardah untuk Kulit Sawo Matang agar Wajah Natural dan Tidak Abu-Abu
-
Harga Cabai Rawit di Sambas Makin Pedas, Pasokan Menipis Jadi Penyebab Utama
-
Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
-
4 Sunscreen Remaja Terbaik, Aman dan Ramah Uang Jajan