SuaraKalbar.id - Setelah terjadinya erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) sore, hingga kini tim rescue terus melakukan penyisiran untuk mengevakuasi korban keganasan gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Hasilnya, tim menemukan 10 jenazah korban erupsi pada Selasa (7/12/2021). Dari hasil penyisiran di kawasan terdampak bencana yang berada di kawasan Curah Kobokan, satu korban meninggal dunia ditemukan dalam posisi sujud.
Penanggung jawab tim rescue Deny Prasetya mengemukakan, kebanyakan korban yang sudah dievakuasi pihaknya mengalami luka bakar.
Beberapa korban tersebut diketahui juga pekerja tambang, lantaran saat jenazah ditemukan masih memakai seragam perusahan yang belum diketahui identitasnya
"Kami terus berusaha mencari keberadaan korban, di lokasi bencana masih ada satu mobil tim kami yang masih melakukan evakuasi," ujarnya seperti dikutip Suaraindonesia.co.id-jaringan Suara.com.
Meski begitu, proses evakuasi tim rescue mengalami kendala karena material lahar panas sangat tebal hingga setinggi lutut orang dewasa. Selain itu, aroma dan penampakan jenazah terbakar kerap dirasakan tim relawan dalam proses evakuasi.
"Tim kami sudah memakai masker lapis tiga, namun bau mayatnya masih tembus," katanya.
Sementara itu, hingga hari ini, jumlah korban tewas terdampak awan panas guguran Gunung Semeru bertambah menjadi 34 orang.
"Hingga saat ini jumlah korban meninggal sebanyak 34 orang dan 16 orang masih dalam pencarian," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya I Wayan Suyatna seperti dikutip Antara pada Selasa (7/12/2021).
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru, Bapak dan Anak Ditemukan Tertimbun di Teras Rumah
Dia juga mengemukakan, ada empat tim evakuasi yang melakukan pencarian terhadap korban terdampak awan panas guguran di kawasan Curah Kobokan, Kampung Renteng, dan lokasi penambangan pasir.
"Tim evakuasi paling banyak menemukan jenazah korban di dua lokasi yakni Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, dan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh," tuturnya.
Selain itu, ia menjelaskan jenazah korban lebih banyak ditemukan tertimbun material abu vulkanik dan awan panas guguran, namun ada juga yang ditemukan di dalam reruntuhan rumah.
"Sejauh ini cuaca cukup cerah dalam melakukan evakuasi korban awan panas guguran Semeru karena kendala tim operasi selama ini yakni faktor cuaca seperti angin kencang dan hujan deras, serta aktivitas Semeru seperti awan panas guguran dan abu vulkanik," ujar dia.
Jenazah korban yang ditemukan tim evakuasi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haryoto dan RSUD Bhayangkara Lumajang untuk penanganan lanjutan. Sementara berdasarkan data Basarnas Surabaya, jumlah korban mengalami luka berat ada 26 orang dan luka ringan 82 orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
BRI Pertimbangkan Buyback untuk Perkuat Nilai dan Kinerja Berkelanjutan
-
BRI Dorong Ekonomi Hijau Lewat Pameran Tanaman Hias Internasional FLOII Expo 2025
-
BRI Hadirkan Semangat Baru di USS 2025: The Name Got Shorter, The Vision Got Bigger
-
BRImo Makin Gacor, Transaksi Tembus Rp.5000 Triliun
-
KUR BRI: Bukan Sekadar Pinjaman, Tapi Katalis Ekonomi Rakyat