SuaraKalbar.id - Epidemiologi dari Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Pontianak Malik Saepudin mendesak pemerintah daerah memperketat masuknya orang asing ke provinsi seribu sungai tersebut.
Hal tersebut ditekankannya karena ditemukan varian baru Covid-19, Omicron yang kali pertama terdeteksi di Afrika Selatan pada November lalu. Dalam penelitian awal, Omicron disebut-sebut memiliki kecepatan dalam pertumbuhannya dan juga sulit dideteksi dengan PCR konvensional.
“Pemerintah perlu mengetatkan pintu entry point orang masuk ke Indonesia. Ada baiknya membatasi Airport yang bisa menerima orang asing serta melakukan karantina yang diperketat dan tidak lagi cukup tiga hari,” katanya seperti dikutip SuaraKalbar.co.id-jaringan Suara.com.
Pun, dia menambahkan, perlunya monitoring ketat terhadap keseharian orang asing yang masuk ke Indonesia hingga ke Kalbar.
Baca Juga: Pemprov Kalbar Larang Konvoi Serta Perayaan Natal dan Tahun Baru di Pusat Perbelanjaan
“Mulai dengan memantau suhu, hingga melakukan PCR test kembali saat karantina. Lakukan ditempat yang dapat dipantau oleh Satgas Penanganan Covid,” ucapnya.
Selain persoalan Omicron, dia juga menekankan pentingnya pencegahan Covid-19 dengan berkaca pada pengalaman libur akhir tahun dan natal sejak Pandemi Covid-19.
Dia mengungkapkan, Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya hilang, sehingga perlu diminimalisasi mobilitas penduduk yang menimbulkan risiko penularan Virus Corona.
“Masyarakat tetap menggunakan masker dan prokes lainya terutama menghindari bepergian ke tempat wisata dan tempat-tempat yang dikunjungi banyak orang,” katanya.
Selain itu, dia menilai perlu strategi jitu pemerintah pusat hingga daerah, salah satunya dengan membuka tempat wisata secara terbatas dan kepastian pelaksanaan protokol kesehatan.
Baca Juga: Wamenkes Dante Saksono Harbuwono Bicara Omicron hingga Ancaman Kesehatan Setelah Pandemi
“Saatnya juga pemerintah melakukan pengawasan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan Covid-19,” katanya.
Berita Terkait
-
Kebijakan Penurunan Harga Tiket Pesawat di Nataru Dianggap 'Akal-akalan', Penumpang Sebut Sama Saja
-
Pengacara Sebut Maria Lestari Tak Dapat Surat Panggilan dari KPK untuk Jadi Saksi Kasus Hasto
-
Maria Lestari Mangkir Lagi Saat Dipanggil untuk Kasus Hasto, KPK Akan Jemput Paksa?
-
Pertumbuhan Trafik Broadband Telkomsel Naik 17,95 Persen Sepanjang Nataru 2025
-
Smartfren Catatkan 3 Kota Ini Alami Peningkatan Trafik Data Tertinggi Sepanjang Nataru 2025
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Modal KUR BRI, Warung Bu Sum Yogyakarta Kini Go Digital
-
Rute dari Pontianak ke Danau Sentarum Kapuas Hulu, Lengkap dengan Pilihan Transportasi
-
Rute Pontianak ke Singkawang: Jarak, Durasi, hingga Moda Transportasi
-
Pontianak ke Putussibau: Jarak, Waktu Tempuh, dan Pilihan Transportasinya
-
Rumah Kosong Sejak Sebelum Ramadan, Ini Kata Ketua RT soal Keluarga Priguna Anugerah di Pontianak