SuaraKalbar.id - Menjelang hari raya Imlek, berbagai persiapan dilakukan oleh warga Tionghoa di berbagai penjuru dunia, tidak terkecuali bagi warga etnis Tionghoa di Tulungagung, Jawa Timur (Jatim).
Secara tertutup, mereka menggelar ritual pemandian dan penggantian baju Dewa Mak Co di Klenteng Tjoe Tik Kiong yang terletak di tengah jantung Kota Tulungagung.
"Baju yang sebelumnya berwarna kuning diganti dengan warna merah. Warna merah identik dengan Imlek. Warna yang melambangkan kebahagiaan," kata Jin Jin, sepwrti melansir Antara, Senin (24/1/2022).
Bagi warga Tionghoa yang merupakan penganut Tri Dharma di wilayah Tulungagung dan sekitarnya, Mak Co diidentikkan sebagai dewa penguasa laut yang menjadi penguasa di klenteng tersebut.
Baca Juga: Mohon Doa, Kondisi Pak Ogah Kembali Drop
Karenanya patung Mak Co dibuat paling besar di banding yang lain, dan menempati singgasana di altar utama persembahyangan yang ada di dalam klenteng.
"Sebagai dewa perempuan, Yang Mulia maunya dimandikan oleh perempuan yang belum/tidak bersuami. Bisa perawan bisa janda, pokoknya yang tidak bersuami," terang Jin Jin.
Meski begitu, menurit Jin Jin, Ritual ganti baju dewa tidak selalu diberlakukan setiap klenteng, sebagaimanna yang dilakukan di Klenteng Tjoe Tik Kiong.
Hal itu karena tiap Klenteng punya aturan yang berbeda, tergantung dari permintaan dewanya masing-masing.
Usai melakukan ritual ganti baju, ritual dilanjutkan dengan membersihkan 17 patung dewa lain yang ada di Klenteng Tjoe Tik Kiong.
Baca Juga: Viral Petugas Cleaning Service Kaget Temukan Uang Berserakan di Kamar Hotel
Setelah penggantian baju ini, Klenteng Tjoe Tik Kiong tinggal melaksanakan sembahyang dewa naik dan ayak abu.
"Ayak abu ini mengayak abu hio dari depan sampai belakang. Supaya saat Imlek nanti tidak ada benda-benda lain di dalamnya," tutur Jin Jin, dikutip dari sumber yang sama.
Adapun Jin jin menjelaskan, sembahyang dewa naik dilaksanakan pada 26 Januari, disusul ayak abu sehari kemudian.
Menurut penuturannya, sembahyang dewa naik adalah kenaikan Dewa Dapur atau Dewa Cao Kun Kong ketika membawa catatan manusia selama satu tahun, meliputi perbuatan baik dan buruk.
Berita Terkait
-
Jeje Govinda Gelar Kampanye Akbar Gandeng Raffi Ahmad hingga Dewa 19, Duit yang Dikeluarkan Jadi Sorotan
-
Sudah Lama Ngarep RK Pindah ke Jakarta Karena Toleran, Komunitas Tionghoa Deklarasi Dukungan ke Pasangan RIDO
-
Ramaikan Kampanye Akbar RK-Suswono di Kalideres karena Ada Dewa 19, Pendukung RIDO Dapat Kaus Putih
-
Egy Maulana Vikri Akui Ingin Kembali Aboard, Segera Tinggalkan Dewa United?
-
Usia Baru 24 Tahun, Egy Maulana Ingin Kembali Berkarier di Eropa
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Kebakaran Hebat Melanda Pasar Melati di Kubu Raya, 8 Kios Hangus Terbakar
-
Kenapa Samsung S24 Ultra Mahal?
-
Kasus Korupsi BP2TD Mempawah Terus Berjalan, Polda Kalbar Pastikan Tidak Mandek
-
2 Kios di Sungai Kakap Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
-
Ibu di Sambas Diduga Membunuh Bayi Baru Lahir, Kasus Terbongkar di Puskesmas