Scroll untuk membaca artikel
Bella
Minggu, 25 Mei 2025 | 16:45 WIB
Ilustrasi jemaah haji perempuan. (ChatGPT)

SuaraKalbar.id - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menegaskan bahwa jamaah haji perempuan yang sedang mengalami haid tetap dapat melaksanakan rukun haji, termasuk wukuf di Arafah, yang merupakan puncak ibadah haji.

“Perempuan yang sedang haid tetap bisa melaksanakan wukuf. Yang tidak bisa dilakukan hanya tawaf, itu pun bisa dilakukan setelah suci,” jelas Konsultan Ibadah PPIH Arab Saudi, Badriyah Fayumi, melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu (25/5).

Wukuf di Arafah merupakan rukun haji yang tidak bisa digantikan dan menjadi inti dari seluruh rangkaian ibadah haji.

Karena itu, penting bagi seluruh jamaah—termasuk perempuan yang mengalami haid untuk tetap dapat mengikutinya.

Baca Juga: Tips Menabung Haji bagi Petani Sawit Kalbar, Berangkat ke Tanah Suci dari Hasil Kebun

Badriyah menekankan, yang perlu diperhatikan adalah penyesuaian niat dan jenis haji agar ibadah tetap sah sesuai syariat.

Disarankan Ubah Niat Haji ke Qiran

Jika jamaah perempuan mengalami haid saat baru tiba di Makkah dan waktu wukuf sudah dekat, maka disarankan untuk mengubah niat haji dari tamattu’ menjadi qiran.

Hal ini, menurut Badriyah, bertujuan agar jamaah tidak terburu-buru menyelesaikan ibadah umrah terlebih dahulu, yang memang tidak dapat dilakukan dalam kondisi haid.

Untuk diketahui, haji tamattu’ adalah jenis haji yang dilakukan dengan cara umrah terlebih dahulu, lalu bertahalul, dan menunggu hingga waktu haji untuk kemudian memulai rangkaian ibadah haji.

Sebaliknya, dalam haji qiran, jamaah melaksanakan umrah dan haji sekaligus dalam satu niat dan satu perjalanan tanpa bertahalul di antara keduanya.

Baca Juga: Tips Menabung Haji 5 Tahun Langsung Berangkat ke Tanah Suci

“Niatkan haji qiran, ikuti wukuf, lalu lanjutkan rangkaian ibadah. Umrah bisa dilakukan setelah suci,” terang Badriyah.

Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji Lengkap (Haidan/Unsplash)

Jaga Kesucian Pakaian Ihram saat Wukuf

Selain menyarankan perubahan niat, Badriyah juga memberikan tips praktis bagi jamaah perempuan yang akan menjalani wukuf di Arafah.

Ia mengimbau agar para jamaah mengenakan diaper atau pembalut untuk menjaga kesucian pakaian ihram selama berada di padang Arafah, terutama mengingat kemungkinan panjangnya antrean di toilet umum.

“Ini bukan soal kenyamanan semata, melainkan juga menjaga kesucian pakaian ihram. Setelah ada kesempatan, barulah bersuci dan mengganti,” ujarnya.

Langkah tersebut diyakini dapat memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi jamaah, sehingga mereka dapat beribadah dengan khusyuk tanpa khawatir akan kebersihan atau ketidaksesuaian syariat.

Fasilitas dan Edukasi Diperkuat

PPIH juga mengingatkan bahwa seluruh pembimbing ibadah telah dibekali pengetahuan untuk menangani situasi seperti ini dan siap memberikan pendampingan kepada jamaah perempuan yang membutuhkan bimbingan terkait manasik dalam kondisi tidak suci.

Load More