SuaraKalbar.id - Beberapa ketua umum partai politik (parpol) koalisi dalam beberapa waktu terakhir mulai menyuarakan penundaan pemilu. Tercatat hingga saat ini ada Ketua Umum PKB dan PAN yang mulai menyuarakannya. Kondisi tersebut dinilai Analis Politik Pangi Syarwi Chaniago sebagai niatan menghancurkan negara demokrasi terbesar ketiga, Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting kepada Suara.com pada Jumat (25/2/2022).
Lantaran itu, ia meminta politisi terutama dari partai koalisi Pemerintahan Presiden Jokowi untuk lebih sopan dan tertib dalam bernegara.
"Tolong politisi di lingkaran inner circle dan partai koalisi pemerintah Jokowi agak lebih sopan dan tertib sedikit bernegara, ini mah mau rusak sekalian atau niat mau menghancurkan negara demokrasi terbesar ketiga yang namanya Indonesia," katanya pada Jumat (25/2/2022).
Baca Juga: Demokrasi Indonesia Tercoreng Gegara Ulah Politikus Minta Tunda Pemilu dan Tambah Jabatan Jokowi
Pangi juga mengingatkan kepada para politisi, jika belum lama ini DPR bersama pemerintah telah menyepakati tanggal pelaksanaan Pemilu pada 14 Februari 2024. Pun ia meminta agar politisi tidak sembarangan mengambil langkah, apalagi nekat mendorong penundaan Pemilu 2024 dengan tujuan memperpanjang masa jabatan presiden.
Jika hal tersebut tetap dilakukan, bakal mendapat reaksi keras dari rakyat. Ia mengatakan rakyat bisa jadi lebih nekat melakukan tindakan-tindakan untuk menghalangi niat para politiki yang ingin merusak demokrasi dengan menunda Pemilu.
Bagi Pangi, wacana penundaan Pemilu 2024 memang terkesan seperti sudah dirancang. Jika benar-benar terjadi, ia menai Indonesia akan menjadi negara otoritarian lantaran demokrasi yang pasca reformasi dibangun, telah dirusak.
"Kalau itu ngotot dan tetap mereka lakukan, kami justru akan umumkan ke masyarakat Internasional bahwa Indonesia resmi menjadi negara otoritarian," kata Pangi.
Pangi mengatakan agar politisi tidak coba-coba untuk melakukan amandemen terhadap UUD 1945 untuk mengubah masa jabatan presiden, yang sebelumnya sudah dibatasi hanya dua periode. Pangi berujar bahwa amandemen itu sendiri sebetulnya melawan konstitusi. Apalagi soal penambahan masa jabatan atau menunda Pemilu
Baca Juga: Usulan Pemilu Ditunda, Akademisi: Untuk Konsolidasi Kekuasaan Pihak Tertentu, Bukan Wacana Baru
"Jangan coba-coba melanggar konstitusi, politisi itu disumpah agar tegak lurus dengan kontitusi. Sekarang sederhana apakah anda sebagai politisi mau tertib, atau mau melanggar konstitusi, itu saja sederhana, begitu saja repot," kata Pangi.
Untuk diketahui, setelah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meminta agar Pemilu 2024 ditunda setahun hingga dua tahun, kini giliran Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengemukakan hal yang sama.
Namun, Zulkifli Hasan beralasan, pemilu diundur karena kondisi global, terkait penyerangan Rusia ke Ukraina menjadi salah satu alasannya.
"Perkembangan terakhir situasi global. Baik ekonomi, juga konflik antara Rusia-Ukraina. Itu akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian global dan negeri kita," katanya seperti dikutip Suara.com di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/2/2022).
Selain itu, ia mengemukakan, pandemi yang belum berakhir juga menjadi alasan, lantaran memerlukan perhatian keseriusan untuk menangani. Sehingga pemerintah diminta fokus terhadap hal tersebut.
"Kedua, yang kita ikuti, perekonomian belum baik. Pertumbuhan kita rata-rata masih 3-3,5 persen. Situasi masyarakat yang kehilangan pekerjaan, usaha-usaha yang belum kembali pulih," tuturnya.
Kemudian alasan lainnya yakni, anggaran penyelenggaraan Pemilu 2024 juga sangat membebani, lantaran anggaran untuk membiayai konstetasi politik lima tahunan tersebut naik hingga Rp 180-190 triliun.
"Keberlangsungan program-program untuk pembangunan karena pendami dua tahun ini yang tertunda. Itu alasan-alasan yang kita ikuti di berbagai kesempatan," katanya.
Sebelumnya, Cak Imin mengusulkan Pemilu 2024 diundur karena momentum perbaikan ekonomi dianggap tak boleh terganggu dengan adanya Pemilu.
"Saya mengusulkan pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/2/2022).
Ia mengemukakan, momentum perbaikan ekonomi yang sudah mulai berjalan pasca dua tahun dihajar Pandemi Covid-19 tidak boleh menjadi terhenti atau membeku.
Berita Terkait
-
Prabowo Undang Ketum Parpol Koalisi Kumpul Perdana di Istana, Muhaimin Bocorkan Keinginan Elite
-
Tudingan Cawe-cawe Jokowi di Pilkada Jakarta, Bikin Untung PKS
-
Pasca Pengumuman Pemenang Pilpres 2024, Partai Koalisi Pengusung Ganjar-Mahfud: Proses Pemilu Belum Usai!
-
PKB dan NasDem Disebut akan Masuk Koalisi Pemerintahan, PDIP Oposisi Sendirian?
-
Sederet Alasan Ini Bisa Bikin Gen-Z dan Pemilih Pemula Tidak Nyoblos alias Golput
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Kecelakaan Tragis di Jalan Trans Kalimantan: Seorang Pengendara Motor Tewas di Tempat
-
Aston Pontianak Ajak Masyarakat Meriahkan Pilkada Serentak dengan Promo Menarik dan Tantangan Kreatif
-
Banjir Kembali Rendam Desa Darit Landak, Ketinggian Air Capai 80 Centimeter
-
Ngeri! Ngaku Lihat Pria Lain di Kamar Istri, Suami di Kalbar Ngamuk Bacok 3 Orang
-
Dirut BRI Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities