Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 01 April 2022 | 18:39 WIB
Ilustrasi Karhutla. [Antara]

SuaraKalbar.id - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Mempawah terus terjadi. Tercatat sekitar 300 hektare lahan di sejumlah lokasi, di antaranya Desa Galang, Kecamatan Sungai Pinyuh dan Desa Semparong-Parit Raden, Kecamatan Sungai Kunyit, telah dilalap api.

Menyikapi itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mempawah menggelar Rapat Koordinasi Upaya Siaga Darurat Penanganan Karhutla Secara Cepat, Sigap dan Terpadu yang dipimpin Wakil Bupati Muhammad Pagi, di Kantor Bupati Mempawah, Kamis (31/3/2022).

Rapat dihadiri Kepala BPBD Mempawah Agit Sugiarto, Asisten Ekbang Kesra Setda Mempawah Rohmat Effendy, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Kalbar Luhur Tri Uji Prayitno, Kepala Kantor Kemenag Mempawah Hasib Arista, perwakilan TNI- Polri dan pihak-pihak terkait lainnya.

Kepala BPBD Mempawah Agit Sugiarto mengatakan, rapat bertujuan untuk meminta masukan dan pertimbangan teknis dari seluruh stakeholder, terkait penanganan dan penanggulangan karhutla untuk penentuan atau penetapan status darurat bencana asap akibat karhutla.

Baca Juga: Kedapatan Bawa Sabu, Pria di Mempawah Tak Berkutik Saat Dibekuk Polisi

“Tujuan lainnya kita berkumpul di sini adalah untuk menetapkan struktur komando penanganan dan penanggulanan karhutla pada saat ditetapkannya status darurat bencana asap akibat karhutla,” ungkapnya, mengutip dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Jumat (1/4/2022).

Lebih lanjut, ia dalam pemaparannya menyampaikan, per 31 Maret 2022 terdapat 54 titik api di Kabupaten Mempawah. Ia pun meminta, seluruh pihak waspada terdapat potensi kerawanan karhutla di daerah-daerah. Mengingat di setiap kecamatan di Kabupaten Mempawah ada kawasan lahan gambut yang ketika terjadi kebakaran, api sangat cepat dan mudah menyebar, serta sulit dipadamkan.

Apalagi, imbuhnya, masih ada pola bercocok tanam masyarakat yang menggunakan metode atau cara pembukaan lahan dengan cara dibakar. Wakil Bupati Mempawah Muhammad Pagi dalam arahannya mengatakan, karhutla yang terjadi merupakan kejadian rutin setiap tahunnya. Oleh karena itu, ia meminta harus ada langkah dan strategi agar volume kebakaran menurun.

“Per tanggal 30 Maret 2022, dari data yang diberikan BPBD Kabupaten Mempawah, lahan yang sudah terbakar seluas 300 hektar. Tolong ini jadi perhatian kita agar penanganan bisa dilakukan dengan sigap dan cepat agar karhutla tidak semakin meluas,” tegasnya.

Ia meminta kepada stakeholder terkait untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya karhutla dan mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan waspada agar jangan membakar lahan sembarangan.

Baca Juga: BKAD Sadaniang Surati Presiden Jokowi, Sampaikan Keluhan Soal Minimnya Pembangunan

“Informasi terkait cuaca dari BMKG kita sebarkan. Sanksi-sanksi yang akan diterima apabila melanggar juga disampaikan kepada masyarakat. Tolong disampaikan ke para camat dan kades, diberikan penekanan-penekanan khusus untuk benar-benar dijaga,” ujarnya mengingatkan.

Ia berharap, rapat koordinasi yang digelar dapat menghasilkan suatu kesepakatan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan kedepan dalam mengantisipasi meluasnya karhutla dan dampaknya. Sementara itu, sejak dinihari hingga pagi, Jumat (1/4/2022), kabut asap mulai menyelimuti Kota Mempawah dan sekitarnya.

Kabut asap ini membuat jarak pandang semakin pendek, bahkan hanya 200 meter. Sekitar pukul 06.00 – 07.30 WIB, para pengguna jalan yang melintasi Mempawah terlihat tetap menyalakan lampu kendaraan dan menurunkan kecepatan agar tak terjadi kecelakaan.

Load More