SuaraKalbar.id - Harga telur ayam di Kota Pontianak melambung naik sepekan ini. Bahkan harga di bilangan Pasar Plamboyan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat tembus hingga Rp 27.000 per kilogram hingga Rabu(15/04/2022).
Salah seorang pedagang telur ayam Iwan mengatakan kenaikan harga tersebut sudah dirasakan beberapa hari ini. Harga awal mulai dari Rp 19.000 per kilogram namun kini mencapai Rp 27.000 per kilogramnya.
"Sudah mau seminggu ini kemarin harga dari Rp 19 Ribu, sekarang sudah Rp 27 Ribu per kilogram," katanya kepada suara.com
Iwan mengungkapkan kenaikan harga ini disebabkan permintaan pembeli meningkat namun stok permintaan barang tidak terpenuhi.
"Melihat situasi kadang- kadang naik kadang turun, kadang barang tak ada, permintaan banyak jadi harganya naik," ungkapnya.
Salah satu warga, Rosalinda meminta pemerintah dalam hal ini dapat turut mengawasi harga kenaikan kebutuhan pokok. Apalagi saat menjelang hari raya idul fitri mendatang.
Ia berharap, Pemerintah kota Pontianak dapat turut mengawasi langsung harga komoditas yang ada di pasar. Terutama harga kebutuhan bahan pokok yang naik signifikan.
"Pemerintah juga mengawasi lah, misal memantau harga di pasar itu berapa dan harga yang seharusnya dijual itu berapa, jangan nanti udah ribut sama pembeli baru turu, alangkah lebih baiknya pengawasan dari pemerintah itu perlu," harapnya.
Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menjelaskan ketersediaan bahan pokok telah mencukupi. Namun ada beberapa diantaranya mengalami kenaikan harga tetapi masih dalam batas wajar karena di saat bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri kebutuhan masyarakat meningkat.
Baca Juga: Meski Harga Bahan Pokok Naik, Gubernur BI Klaim Tak Berimbas ke Inflasi
“Kita terus pantau terhadap ketersediaan pangan maupun harga di pasaran, terutama bahan-bahan pokok utama,”jelasnya.
Edi katakan tingkat inflasi di Kota Pontianak masih dalam angka yang seimbang.
Beberapa upaya, sebut Edi, telah dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak guna mengendalikan inflasi, seperti peninjauan stok pangan di gudang dan agen serta pengawasan secara ketat harga bahan pokok di pasar kota Pontianak.
“Kunci untuk mengendalikan inflasi itu adalah menjaga ketersediaan bahan pokok,” ujarnya memungkasi.
Kontributor: Diko Eno
Berita Terkait
-
Meski Harga Bahan Pokok Naik, Gubernur BI Klaim Tak Berimbas ke Inflasi
-
Optimalkan Harga Bahan Pokok, Emak-emak UMKM di Depok Beri Dukungan ke Sandiaga Uno
-
Pemda Pastikan Stok Bahan Pokok Saat Lebaran di Kaltim Aman
-
Truk Angkut Bahan Pokok Jatuh ke Laut di Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh
-
Kota Tangerang Gelar Bazar Murah Jual Bahan Pokok selama Ramadhan, Cek Lokasinya
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Adik Jusuf Kalla Tersangka, Berapa Kerugian Negara di Proyek PLTU Kalbar?
-
Surabaya Heboh! Consumer BRI Expo Tawarkan KPR Super Ringan
-
Dukung Akses Keuangan Merata, BRI Andalkan 1 Juta AgenBRILink dengan Transaksi Rp1.145 Triliun
-
Hadir di Medan, Regional Treasury Team BRI Tawarkan Solusi Keuangan Lengkap bagi Dunia Usaha
-
Hari Sungai Sedunia, BRI Satukan Generasi Muda Jaga Sungai Jaga Kehidupan