SuaraKalbar.id - Harga Tandan Buah Segar (TBS) semenjak sebelum lebaran telah mengalami penurunan secara drastis dari yang sebelumnya Rp3400 per kilogram kini menjadi Rp1100.
Hal tersebut membuat petani kelapa sawit di Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya, harus memutar otak agar kerugian bisa diminimalisir.
“Sudah beberapa minggu ini harga sawit sangat merugikan petani sawit,dan belum ada perubahan sampai dengan hari ini,”ungkap salah satu petani sawit di Rasau Jaya, Rozikin, Selasa(25/5/2022).
Hal tersebut mengharuskan para petani sawit, mencari tambahan penghasilan guna menutupi harga pupuk dan racun ruput yang masih tinggi.
“Setiap 6 bulan sekali membeli pupuk dan racun rumput, tapi harganya masih tinggi,” katanya.
Rozikin mengungkapkan selama harga sawit murah, Ia hanya bisa memanen 1 ton, kalau sebelumnya bisa sampai 3 ton, dari 3 hektar lahan sawitnya.
“Sebagian saya hasil panen saya berikan ke ternak sapi saya, sebagian saya jual,” ujarnya melansir suarakalbar.co.id-jaringan suara.com-.
Menurut keterangan Rozikin, untuk saat ini hasil dari panen buah sawit miliknya sebagian digunakan untuk memberi makan ternak sapi.
Hal tersebut dilakukannya sebagai salah satu bentuk kekecewaan terhadap anjloknya harga sawit atau tandan buah segar.
Baca Juga: Kemenangan Orang Dayak Lawan Perusahaan Sawit: Modal Belajar dari Penjara
“Biar cepat gemuk mas, dari pada di jual semua dengan harga yang murah,” kata Rozikin.
Para petani sawit di Kalbar, khususnya di Kubu raya berharap pemerintah bijak dalam memutuskan harga sawit.
Rozikin mengaku, hasil penjualan sawit saat ini tidak dapat mencukupi untuk membeli pupuk dan racun rumput lantaran harganya cukup tinggi.
Berita Terkait
-
Kemenangan Orang Dayak Lawan Perusahaan Sawit: Modal Belajar dari Penjara
-
Pertama Dalam Sejarah, Pemerintah Bakal Audit Semua Perusahaan Kelapa Sawit
-
Singgung Kehadiran Negara, Anggota DPR Minta Harga CPO Tak Dilepas ke Mekanisme Pasar
-
DPR: Ekonomi Nasional Bukan Sistem Liberal, Negara Harus Mengatur Harga CPO
-
Pemerintah Harus Punya Nyali, Harga CPO Jangan Sampai Dilepas ke Mekanisme Pasar
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
BRI Perkokoh Kemitraan Strategis dengan SSMS untuk Tingkatkan Skala dan Keberlanjutan Industri Sawit
-
151 Penyandang Disabilitas Terima Paket Sembako dan Nutrisi
-
Petugas Lapas Sintang Gagalkan Penyelundupan Sabu Dalam Paket Makanan
-
Laporan Keberlanjutan BRI Diakui Internasional, Perkuat Posisi sebagai Pemimpin Praktik ESG di Asia
-
Program Yok Kita Gas BRI Kumpulkan Ribuan Kilogram Sampah Plastik dan Kurangi Jejak Karbon