Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 02 Juni 2022 | 08:00 WIB
Ilustrasi pernikahan dini. (Shutterstock)

Menurut Hasto yang juga seorang dokter kandungan itu, ukuran panggul yang sangat sempit juga membuat diameter kepala bayi yang dilahirkan hanya 10 sentimeter saja.

Sedangkan pada masa di dalam kandungan, ibu yang berusia muda akan berebut gizi dengan bayinya karena masih sama-sama membutuhkan banyak gizi untuk tumbuh besar.

Oleh karena itu, asupan nutrisi pada 1.000 HPK menjadi hal yang sangat penting bagi bayi.

Bila sejak dalam kandungan bayi kekurangan gizi, akibatnya bayi akan terkena stunting.

Baca Juga: Wali Kota Medan Bobby Nasution Tanya Camat dan Lurahnya soal Stunting

“Padahal 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) menentukan masa depan anak-anak sejak hari pertama kehamilan sampai dengan anak berusia 2 tahun. 1.000 HPK merupakan periode emas yang tidak dapat diulang kembali,” kata Hasto.

Dengan demikian, Hasto menegaskan bahwa pendidikan mengenai kesehatan reproduksi harus ditingkatkan kepada masyarakat dengan lebih terbuka karena pengetahuan itu bukanlah pembelajaran tabu atau mengenai melakukan hubungan seks.

“Sangat penting untuk mencegah terjadinya pernikahan dini dan mencegah risiko lahirnya bayi stunting. Pendidikan kesehatan reproduksi ini adalah pembelajaran tentang seks. Bukan pembelajaran hubungan seks,” ungkap Hasto.

Load More