SuaraKalbar.id - Dinas Kesehatan dan KB Singkawang menemukan satu kasus warga yang diduga terinfeksi cacar monyet (Monkeypox).
“Pasien berjenis kelamin laki-laki, saat ini sedang dalam perawatan (di) RSUD Yos Soedarso Pontianak,” kata Kepala Bidang P2 Dinas Kesehatan dan KB Singkawang Mursalin, melansir dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Sabtu (18/6/2022).
Ia menceritakan, sebelumnya pada Senin (13/6/2022), pasien mendatangi Puskesmas Singkawang Utara. Kemudian, pasien tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Vincentius Singkawang.
Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Di mana dokter mencurigai, walaupun pada diagnosa pertama pasien dinyatakan mengalami penyakit cacar air biasa.
Hanya saja, cacar air yang dialami pasien perlu penanganan. Mengingat, lebih banyak benjolan, sehingga dokter Rumah Sakit Vincentius Singkawang menyarankan agar pasien dirujuk ke Rumah Sakit Yos Soedarso Pontianak.
“Karena dicurigai sebagai penyakit cacar monyet, sehingga pasien dirujuk dengan protap protokol kesehatan (Prokes) sampai ke RSUD Yos Soedarso. Dan sekarang, sudah dirawat di ruang isolasi RSUD Yos Soedarso Pontianak,” tuturnya.
Ia menegaskan, jika temuan ini masih dugaan. Terhadap temuan ini pihaknya sudah laporkan ke Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Kalbar.
“Sampai saat ini penyakit yang kita curigai masih belum positif cacar monyet,” katanya.
Untuk penanganan kasus yang ditemukan, pasien bersangkutan ditangani sampai dirujuk ke RSUD Yos Soedarso Pontianak. Kemudian, untuk orang yang kontak langsung dengan pasien juga sudah ditangani petugas Puskesmas Singkawang Utara.
Baca Juga: Berbeda dengan Covid-19, Cacar Monyet Termasuk Virus DNA dan Sangat Jarang Bermutasi
“Artinya, orang-orang yang kontak dengan pasien kita pantau terus apakah terjadi penularan atau tidak,” ujarnya.
Sampai saat ini, katanya, baru satu temuan kasus tersebut. Itu pun masih belum pasti karena masih dicurigai. Maka dari itu, pihaknya masih menunggu kepastiannya di diagnosa akhir RSUD Yos Soedarso Pontianak.
Terlebih menurut keterangan pasien yang bersangkutan, menyebutkan tidak pernah kemana-mana. Kemudian tidak ada orang dari luar yang kontak dengan pasien.
“Mudah-mudahan saja cacar yang dialami pasien merupakan cacar air biasa,” katanya berharap.
Untuk diketahui, cacar monyet adalah infeksi virus yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit. Cacar monyet atau monkeypox pertama kali muncul di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970.
Pada awalnya, penyakit cacar monyet memiliki gejala yang serupa dengan cacar air, yaitu bintil berair. Seiring perkembangan penyakit, bintil berair berubah menjadi bernanah dan menimbulkan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
BRI Pertimbangkan Buyback untuk Perkuat Nilai dan Kinerja Berkelanjutan
-
BRI Dorong Ekonomi Hijau Lewat Pameran Tanaman Hias Internasional FLOII Expo 2025
-
BRI Hadirkan Semangat Baru di USS 2025: The Name Got Shorter, The Vision Got Bigger
-
BRImo Makin Gacor, Transaksi Tembus Rp.5000 Triliun
-
KUR BRI: Bukan Sekadar Pinjaman, Tapi Katalis Ekonomi Rakyat