Scroll untuk membaca artikel
Bella
Selasa, 21 Juni 2022 | 12:51 WIB
Kolase Foto Anies Baswedan dan Ahok jadi perdebatan netizen soal Bapak Politik Identitas (Instagram.com)

SuaraKalbar.id - Dunia politik sosial media Twitter saat ini sedang diramaikan dengan pembahasan mengenai politik identitas yang dituduhkan pada dua tokoh publik yaitu Anies Baswedan dan Ahok.


Sebelumnya, lewat cuitan akun Twitter pegiat sosial media Denny Siregar, dirinya meminta Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh untuk tidak merekomendasikan Anies Baswedan sebagai calon Presiden pada tahun 2024 mendatang karena dinilai sebagai Bapak Politik Identitas.


"Gak usah cuci Anies dengan slogan tidak ingin terjebak di politik identitas, pak. Jika konsisten dengan ucapan, mulailah dengan tidak memilih Anies sebagai capres nantinya. Dialah bapak politik identitas Indonesia," cuit Denny Siregar pada Jum'at lalu (17/6).


Cuitan milik pegiat sosial media tersebut lantas menarik perhatian publik, banyak netizen akhirnya saling adu pro kontra mengenai gelar 'Bapak Politik Identitas'.

Baca Juga: Nama-nama Jalan di Jakarta yang Sekarang Diubah dengan Nama Tokoh Betawi


Salah seorang pegiat sosial media, Eko Widodo yang mengetahui cuitan tersebut tampak tak terima akan pernyataan tersebut lantas membuat serangan balik terhadap cuitan itu.


Dalam cuitan milik Eko Widodo, dirinya memberikan pembelaan kepada Anies dengan menuduh bahwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang lebih pantas disebut sebagai Bapak Politik Identitas karena kasus yang dialaminya beberapa waktu lalu.


"Ahok divonis 2 tahun penjara karena terbukti melakukan penodaan Agama. Ahok Bapak Politik Identitas, yang setuju silahken retweet!!" Ketik Eko Widodo.


Unggahan tersebut turut menarik perhatian publik hingga membuat nama Ahok kembali masuk ke jajaran trending topik Twitter hari ini (21/6).


Politik identitas secara umum diketahui merupakan salah satu alat politik suatu individu atau kelompok dalam bentuk etnis, suku, budaya, agama atau sebagainya yang digunakan untuk tujuan tertentu seperti mengambil simpati, menarik audiens atau memberikan perlawan dan lainnya.

Baca Juga: 22 Jalan di Jakarta Kini Diganti Nama-nama Tokoh Betawi, Anies: Perubahan Ini Tak Menyulitkan Warga


Kontributor: Maria

Load More