Trailer Film Bukan Cinderella Rilis, Fuji Tuai Kritik Netizen Twitter: Pak Doddy Menangis Melihat Ini

SuaraKalbar.id - Setelah sekian lama menunggu, trailer film Bukan Cinderella yang akan tayang di bioskop dengan pemeran utama Fujianti Utami atau Fuji, akhirnya rilis lewat akun YouTube Cinema 21 pada Selasa lalu (21/6).

Film yang merupakan hasil adaptasi dari sebuah novel Wattpad karya Dheti Azmi tersebut juga sekaligus merupakam film pertama yang dimainkan oleh Fuji dalam hidupnya.

Film yang rencananya akan tayang secara luas diseluruh bioskop Indonesia pada 28 Juli 2022 mendatang ternyata menarik banyak perhatian publik.

Trailer film Bukan Cinderella tersebut ternyata disebar ulang oleh beberapa netizen lewat akun mereka diberbagai sosial media, termasuk TikTok dan Twitter.

Baca Juga: Kembali Fals, Keisya Levronka Sempat Lepas saat Nada Tinggi, Warganet: Istirahat Dulu

Di TikTok sendiri, netizen tampak banyak memberikan dukungan kepada Fuji atas film pertama miliknya, namun berbeda dengan itu, netizen Twitter nampak malah mengkritik Fuji hingga namanya kembali masuk ke daftar tren Twitter.

Lewat akun sosial media Twitter @razaksyarif yang mengunggah ulang trailer film tersebut hingga akhirnya ditonton sebanyak 48,6 ribu kali, banyak netizen yang mengkritik gaya akting kekasih Thariq Halilintar tersebut.

Banyak netizen yang menilai akting Fuji tak natural seperti para pemain film bioskop lainnya dan berpendapat bahwa lebih mirip seperti FTV.

"Nggak natural, kliatan banget baca/ngapalin script, gimmick wajahnya nggak ada...," ujar netizen.

"Matanya, intonasi suara, gestur badannya seperti tidak menunjukkan ekspresi yg seharusnya," ketik netizen.

Baca Juga: Penggantian Nama Jalan di Jakarta Memberi Kontestasi Memori Warga Betawi, Tapi Jangan Hilangkan Histori

"Ini seriusan film? Kok berasa kaya FTV ya... ," tulis netizen.

Selain itu, ada pula netizen lain yang menanggapi trailer tersebut dengan berbagai guyonan.

"Pak Doddy menangis melihat ini," ketik netizen.

"Ooh~ jadii~ elo~," tulis netizen seolah menirukan ekspresi Fuji yang berubah-ubah.

Kontributor: Maria