Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 29 Juni 2022 | 11:00 WIB
Ilustrasi budidaya ikan air tawar. [Shutterstock]

SuaraKalbar.id - Harga pakan ikan terus mengalami kenaikan yang signifikan, hal ini menjadi persolan serius, bagi para pembudidaya ikan air tawar, khususnya di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).

Seorang pembudidaya ikan air tawar Apriyansah menyebut, setidaknya 70 persen dari seluruh biaya pembudidayaan ikan dihabiskan untuk pakan.

“Harga pakan yang semakin mahal, beberapa waktu terakhir cukup menjadi kendala kami dalam budidaya ikan ini, tak hanya itu, turunnya permintaan pasar sejak idul fitri lalu juga membuat hasil panen tidak mampu menutup ongkos pengeluaran,” ujar Apriansyah, melansir suarakalbar.co.id, jaringan suara.com, Selasa (28/6 /2022).

Ia menuturkan, hingga saat ini belum ada jaringan pemasaran yang konsisten, menjamin harga jual ikan dengan harga tinggi.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Kalbar Makin Pedas Tembus Rp 120 Ribu per Kilogram, Petani Bingung Pupuk Makin Mahal

“Jika musim panen tiba, maka harga ikan cenderung turun, membuat kami kesulitan untuk mengembangkan kolam ikan atau kolam terpal yang ada,” tambahnya.

Apriyansah kemudian berharap, keluhan yang disampaikan dapat didengar oleh pemerintah, sehingga berbagai persoalan mulai dari harga pakan, pengadaan benih, minimnya bantuan fasilitas, hingga kurangnya infrastruktur pendukung aktivitas budidaya dapat dicarikan solusi.

"Kami menginginkan adanya pelatihan pembuatan pakan ikan dari pemerintah, hingga bantuan permodalan agar dapat memproduksi pakan ikan sendiri, sehingga ke depan tidak perlu pusing lagi, memikirkan harga pakan ikan,” tutupnya.

Load More