Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Sabtu, 02 Juli 2022 | 18:06 WIB
Aktivitas perdagangan di Pasar Flamboyan Pontianak. [SuaraKalbar.co.id]

SuaraKalbar.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menyebutkan dari gabungan 3 kota yakni Pontianak, Singkawang, dan Sintang, mengalami inflasi sebesar 0,09 persen pada Juni 2022.

Hal itu disampaikan Kepala BPS Kalbar, Moh. Wahyu Yulianto belum lama ini. Ia menuturkan, inflasi terjadi di 2 kota dari yang disebutkan sebelumnya. Yaitu, Pontianak dan Sintang.

“Inflasi terjadi di 2 kota IHK (Indeks Harga Konsumen) yang ada di Kalbar, yaitu Pontianak sebesar 0,07 persen dengan IHK sebesar 111,11 dan Sintang sebesar 0,49 persen dengan IHK sebesar 120,45. Sedangkan Singkawang mengalami deflasi sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 110,27,” ujarnya, melansir dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Sabtu (2/7/2022).

Ia menjelaskan, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada 7 kelompok pengeluaran.

Baca Juga: Hewan Ternak Sembuh dari PMK di Kalbar Diklaim Meningkat, Ini Buktinya

Kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks berturut-turut dari yang tertinggi yaitu kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,70 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga masing- masing sebesar 0,24 persen.

Kemudian, kelompok transportasi sebesar 0,21 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,20 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,09 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,11 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen.

“Sementara itu, kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks,” katanya.

Menurutnya, beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada Juni 2022 adalah bawang merah, daging ayam ras, cabai rawit, pisang, kangkung, rokok kretek filter, kol putih/kubis, cabai merah, semangka, dan tomat.

Baca Juga: Harga Cabai Merah hingga Tiket Pesawat Jadi Penyebab Inflasi di Riau

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga pada Juni 2022 adalah sawi hijau, ketimun, minyak goreng, telur ayam ras, bawang putih, udang basah, cumi-cumi, apel, buncis, dan beras.

Pada Juni 2022, dari 11 kelompok pengeluaran, 7 kelompok memberikan sumbangan inflasi, 2 kelompok memberikan sumbangan deflasi, dan 2 kelompok tidak memberikan sumbangan inflasi atau deflasi.

Kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,0327 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,0294 persen; kelompok transportasi sebesar 0,0249 persen.

Lalu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,0143 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,0124 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,0070; dan kelompok kesehatan sebesar 0,0051 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan deflasi yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,0361 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,023 persen.

"Sementara itu kelompok pakaian dan alas kaki; dan kelompok pendidikan tidak memberikan sumbangan inflasi atau deflasi," tutupnya.

Load More