SuaraKalbar.id - Nama orang nomor satu di Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi kembali menduduki trending topik sosial media Twitter hari ini (4/7)
Masuk ke jajaran trending, tagar #JokowiBikinMalu tiba-tiba menjadi banyak dicuitkan oleh netizen usai pihak Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov buka suara melalui kantor berita Rusia terkait pesan titipan Presiden Ukraina, Zelenskyy untuk Presiden Rusia, Vladymir Putin melalui Jokowi.
Sebelumnya, lewat akun sosial media Twitter, Jokowi sempat menyebutkan bahwa dirinya telah menyampaikan pesan Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin.
"Saya telah bertemu dan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Kamis sore di Istana Kremlin. Saya telah menyampaikan pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin dan menyatakan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara dua pemimpin tersebut," cuit akun Twitter Presiden Jokowi pada Jum'at lalu.
Hal ini tampaknya diketahui oleh pihak Rusia dan akhirnya memberikan klarifikasi atas pesan yang maksud dan menyebutkan tak ada pesan tertulis yang Presiden Zelenskyy titipkan pada Presiden Jokowi untuk diberikan pada Presiden Rusia, namun hanya pesan secara lisan.
"Itu bukanlah pesan tertulis. Hanya itu yang bisa saya sampaikan kepada anda," sebut Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Kabar ini lantas viral dan menjadi perbincangan hangat netizen Indonesia hingga akhirnya menaikan tagar #JokowiBikinMalu. Banyak netizen yang menganggap Presiden Jokowi telah melakukan kebohongan dan membuat malu negara Indonesia.
"Parah sih ini #JokowiBikinMalu," tulis netizen.
"Sangat jelas berita ini. Memang memalukan. Semoga Presiden mendatang, dapat memperbaiki mental bangsa kita ya. Butuh waktu lama untuk mengembalikan menjadi seperti semula. Bangsa jujur dan beradab," ketik netizen.
Baca Juga: Soroti Dugaan Penyelewengan Dana ACT, Husin Alwi Shihab: Mendukung Separatis Syria?
"Kenapa malah jadi begini. Misi Perdamaian jadi Kekacauan. Bagaimana kerja staf presiden dan Kemenlu," tulis yang lainnya.
Pihak Ukraina ternyata juga mengetahui hal tersebut dan turut membantah bahwa tak ada pesan tertulis, sehingga memberikan konfirmasi bahwa Jokowi dan Zelenskyy berbincang perihal blokade pada pelabuhan Ukraina yang akhirnya membuat Rusia sepenuhnya bertanggung jawab atas gangguan ekspor ke Indonesia dan negara lainnya di dunia, hal inilah yang diduga pesan yang dimaksud telah disampaikan Jokowi pada Putin saat bertemu.
"Rusia bertanggung jawab penuh atas gangguan ekspor ke Indonesia, serta ke bagian lain dunia. Rusia juga harus bertanggung jawab atas krisis pangan yang bisa terjadi kecuali blokade pelabuhan Ukraina segera dicabut," tutur Juru bicara Presiden Ukraina, Serhii Nikiforov mengutip dari media lokal setempat.
Kontributor: Maria
Tag
Berita Terkait
-
Soroti Dugaan Penyelewengan Dana ACT, Husin Alwi Shihab: Mendukung Separatis Syria?
-
Viral, Tentara Menyerah Tanpa Syarat Melihat Emak-Emak Terobos Jalan yang Dicor, Netizen: Bukan Salah Ibunya
-
Aksi Cepat Tanggap Trending Topic di Twitter, Berikut Sosok Pemimpin dan Daftar Nama Petinggi Yayasan
-
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bakal Undang Artis Korea ke Rumah, Netizen: Cha Eun Woo nih?
-
Airlangga Hartarto Sebut Koalisi Indonesia Bersatu Belum Bahas Pencapresan 2024
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
Terkini
-
Euromoney Awards for Excellence 2025 Apresiasi BRI dengan 3 Penghargaan Prestisius
-
BRI Taipei Branch Diresmikan: Layanan Perbankan Praktis untuk PMI di Taiwan
-
BRI Permudah Akses Hunian, Tawarkan Suku Bunga KPR 2,40% di Expo Bandung 2025
-
Peringati Kemerdekaan, BRI Tunjukkan 8 Langkah Nyata Perkuat Kesejahteraan dan Kemandirian Bangsa
-
BRI Bina Pengusaha Muda, Gulalibooks Menembus Pasar Literasi Anak Asia Tenggara