SuaraKalbar.id - Ratnawati, ibu dari korban penganiayaan anak bernama Dicky Perdana (12) yang mengakibatkan korban meninggal di KM Dharma Kencana 7 pada tanggal 24 Juni 2022 mengaku kecewa karena Satuan Reskrim Polres Pelabuhan Makassar menunda rekonstruksi kasus tersebut.
Ratnawati sangat berharap dari hasil rekontruksi akan ada titik terang agar kasus dugaan penganiayaan anaknya bisa segera terungkap.
"Saya mau keadilan, yang bersalah tetap salah. Kalau saya (minta mereka) dihukum seberat-beratnya, walaupun nyawa anak saya tidak bakalan diganti dengan hukumannya. Hukum seberat-beratnya, meski nyawa anak saya tidak sebanding dengan hukumannya," tuturnya menekankan.
Sementara itu, Kepala Satuan Reskrim Polres Pelabuhan Makassar Iptu Prawirawan Wardana membenarkan penundaan tersebut.
"Jadi untuk proses rekonstruksi rencana hari ini, cuma ada dua saksi, (mereka) belum bisa hadir sehingga rekonstruksi kami tunda," ujarnya Senin malam.
Ia beralasan penundaan rekonstruksi tersebut karena saksi-saksi kunci tersebut masih dalam pemeriksaan intensif sehingga diputuskan ditunda untuk sementara waktu.
"Rencana secepatnya kami rekonstruksi. Alasannya, penundaan ini karena saksi masih dalam pemeriksaan. Saksi tidak sempat hadir dua orang. Kalau untuk rekonstruksi rencana ada 100 lebih adegan yang direkonstruksikan, jumlahnya nanti tergantung saat rekon," kata Prawirawan.
Saat ditanyakan kapan pelaksanaan rekonstruksi lanjutan, kata dia, belum bisa memastikan karena ada beberapa faktor pendukung yang belum memenuhi syarat. Kendati demikian, pihaknya berupaya secepatnya melaksanakannya.
Awalnya rekonstruksi akan digelar di lokasi kejadian, di atas kapal tersebut. Terdapat enam tersangka dihadirkan masing-masing berinisial IS, M, dan M, adalah satpam kapal. Dua kru kapal WA dan HI serta satu penumpang berinisial RN (ajudan Kepala Lapas Kendal).
Baca Juga: Lokasi yang Diduga Tempat Jatuhnya Pesawat T-50i Golden Eagle di Blora Ramai Didatangi Warga
Dari informasi diperoleh, dua saksi yang batal hadir dalam rekonstruksi itu diduga merupakan oknum anggota TNI AL dan masih dalam pemeriksaan di kesatuannya.
Sebelumnya, Dicky Perdana diduga dianiaya sejumlah orang di atas kapal KM Dharma Kencana 7 karena dituduh mencuri ponsel. Kejadian itu pada 24 Juni 2022, saat perjalanan kapal dari Surabaya ke Makassar bersama orang tua dan dua adiknya.
Korban diamankan karena dituduh mencuri ponsel penumpang diduga milik Kepala Rutan Kendal yang di-charge oleh ajudannya di tempat umum.
Beberapa orang lalu membawa korban ke ruangan khusus hingga dipisahkan dengan orang tuanya. Belakangan, saat kapal sandar di Pelabuhan Makassar, korban dinyatakan meninggal dunia dengan luka lebam setelah jasad korban diterima orang tuanya.
Berita Terkait
-
Lokasi yang Diduga Tempat Jatuhnya Pesawat T-50i Golden Eagle di Blora Ramai Didatangi Warga
-
Tak Ada ASI yang Tidak Berkualitas, Stop Salahkan Air Susu Ibu Saat Bayi Sakit
-
11 Orang Meninggal Dunia Dalam Tabrakan Maut di Cibubur
-
Pesawat Jatuh di Nginggil Blora, Puing-puing Berserakan
-
Pesawat Jatuh di Nginggil Blora, Puing-puing Berserakan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BRI Perkuat Sektor Produktif UMKM dengan Penyaluran KUR
-
4 Pejabat KPU Karimun Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah
-
Kepala Patung Soekarno di Indramayu Miring gegara Tertimpa Tenda
-
Pawai Cap Go Meh 2026 di Pontianak Digelar Setelah Salat Tarawih
-
BRI Perkokoh Kemitraan Strategis dengan SSMS untuk Tingkatkan Skala dan Keberlanjutan Industri Sawit