SuaraKalbar.id - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengatakan sampai pertengahan Juli 2022 ini, realisasi penyerapan APBD Kalbar 2022 masih lamban karena baru mencapai hampir 35 persen.
"Kita bersyukur karena capaian ini diapresiasi oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dalam kegiatan Rapat Koordinasi Percepatan Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Barat," kata Sutarmidji, di Pontianak, Rabu.
Meski demikian, menurut Gubernur, harusnya penyerapan minimal bisa di atas 40 persen, seiring Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalbar untuk saat ini saja sudah mencapai 60 persen.
"Sudah cukup baik, sekitar 30 atau hampir 35 persen, tapi bagi saya itu masih lamban. Karena seharusnya dengan PAD 60 persen, bisa lebih dari itu," ujarnya lagi.
Dia juga mengharapkan agar para perusahaan pemenang tender pengerjaan proyek APBD Kalbar seharusnya sudah mengajukan uang muka dan sudah dibayarkan sesuai termin. Namun kebanyakan dari mereka membayar setelah proyek berjalan atau selesai dilaksanakan.
"Padahal setiap termin harus dibayarkan uang mukanya. Untuk APBD 2023, saya minta tender dilakukan di tahun 2022, hanya pemenangnya ditetapkan di Januari 2023 seperti arahan dari Pak Dirjen," katanya pula.
Pada rapat tersebut, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Agus Fatoni mengatakan Pemerintah Provinsi Kalbar masuk 10 besar dalam daerah persentase Realisasi Pendapatan APBD Provinsi se-Indonesia Tahun Anggaran 2022. Adapun Pemprov Kalbar berada di posisi kelima setelah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Untuk Kalimantan Barat persentase Realisasi Pendapatan APBD Provinsi se-Indonesia Tahun 2022 berada di posisi sebesar 51,94 persen di atas target rata-rata provinsi se-Indonesia sebesar 40 persen," katanya pula.
Dia menambahkan, untuk posisi pertama Realisasi Pendapatan APBD Provinsi se-Indonesia dipegang oleh Provinsi DI Yogyakarta sebesar 55,03 persen, sedangkan Provinsi Jawa Timur di posisi kedua dengan Realisasi Pendapatan sebesar 53,46 persen, Provinsi Jawa Barat menduduki posisi ketiga sebesar 52,78 persen, dan posisi keempat ditempati oleh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 52,47 persen.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Wilayah Bogor, Depok, Bekasi dan Garut Waspada Banjir dan Longsor
"Sedangkan untuk Realisasi Pendapatan APBD Provinsi terendah yaitu Provinsi Gorontalo sebesar 25,25 persen, setelah Provinsi Papua sebesar 28,17 persen," ujarnya lagi. (Antara)
Berita Terkait
-
Kontroversi Dua Cagub dan Cawagub Banten yang Viral, Ini Profilnya
-
Ridwan Kamil Janji Akan Tetap Semangat Bila Ada Putaran Kedua Pilgub DKI Jakarta
-
Dianggap Makan Biaya Tinggi, PKB Usul Pilgub ke Depan Pemilihannya Melalui DPRD
-
Pesan Menyentuh Dharma-Kun untuk Gubernur Jakarta Terpilih
-
Janji Pramono Anung: 100 Hari Pertama Bereskan Banjir Rob dan Perkuat KJP
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Kecelakaan Tragis di Jalan Trans Kalimantan: Seorang Pengendara Motor Tewas di Tempat
-
Aston Pontianak Ajak Masyarakat Meriahkan Pilkada Serentak dengan Promo Menarik dan Tantangan Kreatif
-
Banjir Kembali Rendam Desa Darit Landak, Ketinggian Air Capai 80 Centimeter
-
Ngeri! Ngaku Lihat Pria Lain di Kamar Istri, Suami di Kalbar Ngamuk Bacok 3 Orang
-
Dirut BRI Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities