Scroll untuk membaca artikel
Bella
Sabtu, 23 Juli 2022 | 17:38 WIB
Aktivitas belajar mengajar di Rumah Pintar Punggur Cerdas di Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Tempat bimbingan belajar yang didirikan oleh Umilia sejak 2018 itu sudah dipenuhi sebagai 200 anak-anak di desanya.[Suara.com/Diko Eno]

SuaraKalbar.id - Belakangan ini Citayam Fashion Week menjadi sorotan publik hampir di seluruh penjuru tanah air. Fenomena ini juga mulai merambah di beberapa daerah di indonesia.

Dorongan era digitalisasi ini ternyata tak sepenuhnya mempengaruhi anak-anak yang ada di Kalimantan Barat. Salah satunya di Rumah Pintar Punggur Cerdas di Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Ratusan anak yang dididik oleh Umilia hingga kini gencar-gencarnya aktif belajar di alam terbuka.

"Semangat anak-anak didik kami tidak pernah patah untuk tetap menimba ilmu demi masa depan,"katanya kepada Suara.com, Sabtu (23/07/2022).

Baca Juga: Viral Pria di Serang Ancam Gantung Anak Kandung Jika Istri Tak Mau Rujuk

Umilia berhasil mendirikan sebuah tempat bimbingan belajar sejak 2018 silam. Di tempat ini ratusan anak-anak berkumpul belajar, bermain hingga membaca buku.

Literasi ini baginya sangat penting bagi penerus bangsa. Sebab, ketimbang duduk memegang gadget bermain game seharian, lebih baik anak-anak mengisi wawasan dengan membaca buku pengetahuan.

"Sekarang anak-anak sudah sekitar 200an belajar disini. Apalagi di sini juga ada ibu-ibu yang terbina ada 2 kelompok binaan pengajian dan 1 kelompok kelas keaksaraan fungsional,"ujarnya.

Gadis berusia 26 tahun ini bercerita awal mula membuka bimbingan tempat belajar pintar itu. Segala keterbatasan ia lalui, namun semangat dan motivasi untuk anak-anak demi memajukan kampung halamannya terus ia lakukan tanpa mengeluh sedikitpun.

"Awalnya kepedulian saya terhadap kampung halaman. Melihat anak-anak di sini mempunyai potensi semangat belajar yang kuat.Saya melihat, dimana anak-anak ketika pulang sekolah setelah itu hanya bermain hingga malam hari. Hal inilah yang menjadi dorongan dan masalah besar bagi saya selaku anak muda didaerah ini,"ceritanya.

Baca Juga: Sampaikan Hari Anak Nasional, Ridwan Kamil Tulis Cerita Haru Tentang Eril dan Arkana

Bangunan yang awalnya berukuran 6x8, kini dipenuhi oleh anak-anak dan pemuda untuk belajar mengajar. Meskipun perkembangan zaman sekarang ini, Umilia juga memanfatkan fasilitas digital berupa media sosial untuk kegiatan positif bagi kalangan muda ditempatnya.

"Alhamdulillah sekarang sudah bisa mendirikan rumah pintar yang dimana sebagai wadah untuk anak-anak yang tentunya menimba ilmu pengetahuan. Bahkan disini kita juga melakukan belajar mengajar di alam terbuka,"ungkapnya.

Umi berharap apa yang dilakukannya selama ini justru mendatangkan manfaat untuk anak-anak penerus bangsa kedepannya. Apalagi, hal seperti ini baginya, bisa menjadi percontohan pada desa-desa lainnya yang ada di Kalimantan Barat. Supaya dapat memberdayakan para pemuda yang ada di desa masing-masing.

"Bimbingan belajar disini dipadukan dengan bermain dan sarana ruang terbuka. Para pengajar ini dari relawan-relawan muda yang ada di desa ini. Saya berharap ini bisa menjadi acuan bagi daerah lainnya, karena untuk memajukan dan mendorong motvasi anak-anak penerus agar dapat berguna bagi nusa dan bangsa,"pungkasnya.

Kontributor: Diko Eno

Load More