SuaraKalbar.id - Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin mengungkapkan perlu melibatkan semua pihak dalam penanganan kasus gagal tumbuh pada anak (stunting) di Kalimantan Barat (Kalbar).
“Saya mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan secara masif agar bahu-membahu melakukan pencegahan dan mempercepat penurunan angka stunting,” kata Alifudin saat sosialisasi tentang stunting di Kabupaten Sanggau, Senin.
Dirinya menjelaskan, BKKBN sebagai koordinator percepatan penurunan kasus gagal tumbuh itu memiliki dana miliaran rupiah, namun dana itu tidak hanya ada di BKKBN saja, namun tersebar di semua lembaga terkait program penurunan stunting.
“Sumber dana penanganan stunting ini tidak hanya dari APBN, juga melalui APBD provinsi maupun kabupaten/kota. Komisi IX DPR RI bersama Perwakilan BKKBN Kalbar telah melakukan sosialisasi tentang percepatan penurunan stunting di wilayah itu, termasuk di Kabupaten Sanggau, dengan harapan kasus stunting dapat segera teratasi,” ujarnya.
Baca Juga: Warga Gotong Royong Bangun Ruang Belajar MIS Al Wardah Balai Karangan
Dalam penanganan stunting ini, kata Alifudin menambahkan, BKKBN ditunjuk sebagai koordinator oleh Presiden, sementara Komisi IX DPR RI merupakan mitra kerja BKKBN dalam penanganan stunting.
Dirinya juga meminta partisipasi dari pihak perusahaan melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan di wilayah kerjanya dengan cara memberi bantuan kepada keluarga yang anaknya mengalami stunting.
Alifudin mengatakan pemerintah melalui BKKBN dan Komisi IX DPR RI bekerja keras dalam mengatasi stunting, karena hal itu menyangkut kelangsungan sumber daya manusia (SDM) Indonesia di masa mendatang.
“Banyaknya kasus stunting akan mengganggu kualitas SDM, jika tanpa kasus stunting, Indonesia akan memetik bonus demografi SDM yang dapat diandalkan memajukan bangsa dan negara ini," ujarnya.
Dia menyakini apabila dilakukan secara masif bersama-sama, target menurunkan angka stunting menjadi 14 persen secara secara nasional pada 2024 dapat dicapai. (Antara)
Berita Terkait
-
Tragedi Berdarah di Polres Solok Selatan: Motif Penembakan Kasat Reskrim karena Tak Senang Tambang Ilegal Ditindak?
-
Duduk di DPR, Nafa Urbach Diingatkan Netizen: Sekarang Kamu Wakil Rakyat, Bukan Wakil Partai
-
Kekayaan Arzeti Bilbina, 2 Periode Jadi Anggota DPR RI Tapi Tak Punya Rumah Pribadi
-
Ketum TP PKK Tekankan Pentingnya Inovasi dan Adaptasi Teknologi Informasi Dalam Laksanakan Program PKK
-
Kabar Gembira! UMK Kalimantan Barat 2025 Dipastikan Naik: Tembus Rp 3,5 Juta?
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Kebakaran Hebat Melanda Pasar Melati di Kubu Raya, 8 Kios Hangus Terbakar
-
Kenapa Samsung S24 Ultra Mahal?
-
Kasus Korupsi BP2TD Mempawah Terus Berjalan, Polda Kalbar Pastikan Tidak Mandek
-
2 Kios di Sungai Kakap Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
-
Ibu di Sambas Diduga Membunuh Bayi Baru Lahir, Kasus Terbongkar di Puskesmas