SuaraKalbar.id - Sejumlah Pengguna Jalan yang melewati Jembatan Landak Jalan Sultan Hamid II, Pontianak Timur, Kalimantan Barat mengeluh lantaran banyaknya ruas jalan yang terlihat berlubang. Hal tersebut jelas berpotensi membahayakan bagi pengendara melintas dari dua arah yakni Pontianak Utara dan Pontianak Timur.
Salah satu pengendara roda dua, Husni mengaku resah saat sering melintas di jembatan dengan kondisi seperti itu. Kondisi batas jembatan pun terlihat berlubang bahkan ada yang berlubang.
"Kadang ngeri juga lewat di situ. Kita lewat yang batas berlubang itu pelan-pelan tapi ngerinya ada pengendara laju dari belakang, kalau lewat di situ agak laju bisa melambung motor,"katanya, Senin (25/07/2022).
Kendaraan roda 4 ke atas yang melintas dijembatan ini terlihat berguncang saat melewati lubang itu.
"Mobil saja terlihat beguncang, apalagi motor,"ungkapnya.
Sementara itu pengendara lainnya, Astri berharap pemerintah dalam hal ini dapat mengatasi hal tersebut. Sebab, jika dibiarkan jalan tersebut akan semakin rusak sehingga berpotensi membahayakan keselamatan bagi pengendara.
"Kalau bise ditambal lagi pakai aspal lagi, kalau dibiarkan terus nanti semakin rusak, bisa bahaya yang lewat jembatan kalau begitu terus,ucapnya.
Astri bercerita beberapa kali saat melintas, dirinya hampir terjatuh ketika akan menghindari lubang di jembatan landak ini.
"Biasa kalau kita mendadak tu kan bahaya, saya beberapa kali melintas pasti yang lubang itu mau dihindari, biasa kita terkejut,"bebernya.
Baca Juga: Merusak Salib Hingga Altar Gereja, Pria di Lampung Timur Ditangkap Polisi
Jembatan Landak tidak hanya untuk lalu lintas harian warga. Namun juga sebagai akses angkutan logistik karena keberadaannya tidak jauh dari kawasan industri di pesisir Sungai Kapuas.
"Setiap harinya banyak kendaraan yang lewat, harusnya pemerintah atau pihak yang terkait dapat mengontrol, seperti truk tronton, truk pengangkut angkutan, kalau kondisi jembatan seperti itu tidak ada perbaikan bisa-bisa nambah kerusakan," ujar pengendara lainnya Abdul Samad.
Abdul berharap, agar pemerintah serta pihak-pihak yang terkait dalam perawatan jembatan dapat mempertimbangkan kondisi tersebut. Sebelum kata abdul banyak pengendara yang dirugikan seperti jalan rusak tersebut justru berpotensi membahayakan keselamatan pengendara.
"Lebih baik kami berharap pemerintah peka kalau ada jalan berlubang segera tambal saja, aspal. Sebelum membesar lubangnya itukan bahaya bisa bahaya pemotor yang lewat," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Merusak Salib Hingga Altar Gereja, Pria di Lampung Timur Ditangkap Polisi
-
Kronologi Pria di Lampung Timur Rusak Gereja, Pengakuan Warga Pernah Merusak Masjid
-
Diduga Rombongan Suporter dari Solo Terlibat Ricuh di Jalan Gejayan, Satu Motor Rusak
-
Pagar Tribun Rusak Berat, Berapa Perkiraan Biaya Perbaikan Stadion JIS?
-
Terima Firasat Bertemu Nabi Isa, Warga Lampung Timur Merusak Gereja
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Adik Jusuf Kalla Tersangka, Berapa Kerugian Negara di Proyek PLTU Kalbar?
-
Surabaya Heboh! Consumer BRI Expo Tawarkan KPR Super Ringan
-
Dukung Akses Keuangan Merata, BRI Andalkan 1 Juta AgenBRILink dengan Transaksi Rp1.145 Triliun
-
Hadir di Medan, Regional Treasury Team BRI Tawarkan Solusi Keuangan Lengkap bagi Dunia Usaha
-
Hari Sungai Sedunia, BRI Satukan Generasi Muda Jaga Sungai Jaga Kehidupan