Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 10 Agustus 2022 | 06:05 WIB
Nelayan Mempawah bernama Edy Purwandi yang berencana menghadiahkan mutiara melo oranye kepada Presiden Joko Widodo, Selasa (9/8/2022). Hanya karena tidak ada yang memfasilitasi, ia gagal bertemu sang presiden. SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. Distra

SuaraKalbar.id - Seorang nelayan asal Mempawah bernama Edy Purwandi berniat untuk menghadiahi mutiara melo oranye yang ditaksir bernilai miliaran rupiah kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika sedang berkunjung ke Kalimantan Barat.

Namun sayang, niatan Edy mesti kandas karena ketika Presiden Jokowi berkunjung ke Mempawah untuk meresmikan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (9/8/2022) pagi, Edy gagal menemui sang Presiden.

“Saya sangat kagum dan respek kepada bapak Presiden Joko Widodo. Karena itu, mutiara ini rencananya mau saya hadiahkan ke beliau (Jokowi),” ujar Edy pada Selasa (9/8).

Edy mengungkapkan mutiara melo oranye yang langka itu diperolehnya ketika memukat udang di perairan Mempawah.

Baca Juga: Gubernur hingga Ketum Parpol Bakal Nonton Konser Dream Theater di Solo, Gibran Tegaskan Presiden Jokowi Absen

Menurut Edy, mutiara melo oranye ini memiliki nilai yang sangat tinggi. Ada yang menyebut harganya mencapai Rp 4,8 miliar, karena bentuknya yang indah dan keberadaannya sangat langka.

“Saya tak ingin main-main untuk kasih cinderamata bagi bapak Presiden. Saya kira, mutiara melo oranye ini sangat tepat untuk beliau,” jelas Edy melansir suarakalbar.co.id jejaring suara.com.

Ditanya soal makna bahwa sebuah hadiah barang berharga yang bisa berarti gratifikasi buat sang presiden, Edy mengaku tidak tahu.

“Tapi saya sangat berharap beliau mau menerima mutiara ini. Saya benar-benar ingin bersalaman dan foto bersama bapak Jokowi,” cetusnya lagi.

Edy mengungkapkan, mutiara melo oranye itu diperoleh Edy saat melaut pada 1 Agustus 2022 lalu.

Baca Juga: Erick Thohir Berharap Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Saat itu, sebuah kerang besar berwarna indah masuk dalam pukat udang kantong miliknya di perairan Sungai Bakau Besar Laut.

“Saat saya tarik, pukat itu terasa berat. Begitu saya lihat lebih dekat, ternyata ada kerang berwarna oranye bercorak hitam,” katanya.

Setelah mendapat kerang indah itu, Edy langsung pulang ke rumah. Ia terkejut saat membuka kerang, yang ternyata berisi sebuah mutiara besar berwarna oranye.

“Saat saya tanya-tanya, banyak yang bilang ini mutiara melo oranye yang sangat mahal. Saya minta tolong keluarga untuk cek ke internet (google), ternyata ada yang bernilai Rp 4,8 miliar. Tentu saya terkejut sekali,” kata Edy.

Namun Edy mengaku tak ingin menjual mutiara itu. Terlebih, dia juga bingung barang berharga ini harus dikemanakan.

Nah, begitu mendapat kabar Presiden Jokowi akan berkunjung ke Sungai Kunyit, ia pun bergegas ke kawasan Terminal Kijing untuk menjadikannya sebagai cinderamata.

“Hanya saja, saya gagal untuk bertemu beliau, karena tidak ada pihak yang bisa memfasilitasi,” ujarnya kecewa.

Meski begitu, Edy Purwandi mengaku masih berharap Presiden Joko Widodo bersedia menerima cinderamata mutiara miliknya itu.

“Semoga Allah SWT memudahkan saya untuk bertemu bapak Presiden. Sekali lagi, saya ingin bersalaman dan berfoto dengan beliau,” kata Edi pasrah.

Saat tiba di kawasan Terminal Kijing, Edy Purwandi tampak didampingi sejumlah keluarganya.

Ia menyewa sebuah mobil dan memasang selembar kain kuning di kap mesin.

Kain kuning itu bertuliskan, “Selamat datang Yang Mulia Bapak Joko Widodo. Saya persembahkan MUTIARA MELO ORANYE sebagai bentuk penghargaan kepada Yang Mulia. Mohon perkenankan menerima penyerahan hasil temuan saya ini. Tertanda: Edy Purwandi – Nelayan Mempawah”.

Load More