SuaraKalbar.id - Pemerintah pusat dalam waktu dekat akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi Solar dan Pertalite.
Kebijakan itu justru menuai protes dari masyarakat di Kalimantan Barat. Masyarakat menilai kebijakan itu justru hanya semakin menyengsarakan. Sebab, harga BBM yang akan naik tersebut tak sebanding dengan pendapatan.
Satu diantara pengemudi, Derry mengatakan apabila harga BBM kembali naik, justru menyulitkan masyarakat.
Belum lagi, saat ini pengendara sudah disulitkan dengan antrian panjang pada kawasan SPBU terutama para pengantri BBM jenis Solar.
"Dulu saya bawa truk, tapi kalau antrian seperti ini mana bisa masuk, rata- rata hampir diseluruh SPBU antriannya panjang, untung-untung kalau dapat minyak,"katanya.
Selain itu, Derry berharap juga kepada pihak yang terkait dapat menertibkan antrian panjang di sejumlah SPBU.
"Kita berharap tertibkan saja. Kan bisa kelihatan mana yang digunakan untuk benar-benar pemakaian angkutan, meskipun jatahnya sama coba lihat saja dilapangan penuh dimana-mana truk-truk pengantri,"ujarnya.
Warga lainnya, Kuswanto berpendapat jika pemerintah menaikan harga BBM, maka akan berdampak pada kenaikan tarif angkutan dan biaya produksi di sektor industri, yang pada gilirannya akan meningkatkan inflasi di semua sektor ekonomi.
"Saya bingung juga kalau memang kebijakan itu dibedakan antara yang mampu dan tak mampu dari mana sudut pandangnya. Kita kan tak tau hal pribadi orang, dia kelihatan mampu ternyata gak seperti yang kita pikirkan. Kalau BBM naik, pendapatan kita juga didukung harus naik,"kesalnya.
Baca Juga: Luhut Minta Semua Pejabat Pemda Sosialisasikan Kenaikan Harga BBM ke Masyarakat
Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak, seperti Pertalite dan solar, disebut berpotensi akan menciptakan efek domino yang jauh lebih buruk dibandingkan dengan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kata pengamat ekonomi.
Pemerintah kini tengah merumuskan opsi terbaik terkait tingginya konsumsi dan harga minyak dunia.
Terdapat tiga pilihan, yaitu menahan harga bahan bakar minyak (BBM) sehingga berpotensi menambah anggaran subsidi energi Rp198 triliun, mengendalikan volume konsumsi BBM, dan terakhir menaikkan harga BBM.
Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dalam kuliah umum di Universitas Hasanuddin, Makasar, Minggu (21/08), mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo kemungkinan akan mengumumkan kenaikan harga BBM pekan depan.
Dua hari kemudian, Selasa (23/08), Presiden Jokowi mengatakan, telah memerintahkan jajarannya untuk menghitung dengan rinci dampak yang akan muncul sebelum mengambil keputusan apakah menaikkan harga BBM atau tidak.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Selasa (16/08), mengatakan, harga penugasan Pertalite sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) berada di angka Rp7.650 per liter, sedangkan harga keekonomian Pertalite sebesar Rp13.150 per liter.
Tag
Berita Terkait
-
Luhut Minta Semua Pejabat Pemda Sosialisasikan Kenaikan Harga BBM ke Masyarakat
-
Hanya 5 Persen Warga Miskin Nikmati Solar, Menkeu Upayakan Ketepatan Subsidi
-
Sri Mulyani: Bantuan Pengalihan Subsidi BBM Ringankan Beban Masyarakat Miskin
-
Luhut Minta Semua Pemda Ikut Sosialisasi Wacana Kenaikan Harga BBM
-
Ketegasan Menko Luhut Soal Harga BBM Naik: Tidak Ada Pilihan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Pemberdayaan BRI Buktikan UMKM Jahit Rumahan Mampu Tembus Pasar Internasional
-
Kompak! Puluhan Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
-
Hingga Agustus 2025, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun
-
BRI Dukung Pertumbuhan UMKM lewat Penempatan Dana Pemerintah Rp55 Triliun
-
Mendagri Tito Ajak Warga Siskamling, Publik: yang Maling Uang Rakyat kan Pejabat Negara